Langsung ke konten utama

Unggulan

[REVIEW BUKU] Ada Apa dengan Introver: Siapa, Mengapa, dan Bagaimana

Mungkin memang enggak ada yang namanya kebetulan, melainkan takdir.  Takdir untuk buku ini adalah, saya dapat masukan dari Mbak Lintor untuk menyusun buku tentang move on , kala itu kata move on sedang beken-bekennya, sekitar tahun 2014-2015? Iya sekitar segitu. Blio juga mengusulkan seorang psikolog bernama Pingkan Rumondor, yang dalam waktu dekat bakal mengisi seminar di Universitas Indonesia, untuk menulis buku soal move on  itu.  Proyek itu disambut hangat oleh mbak Pingkan. Dalam proses menulis dan mengedit naskah blio, saya pun mengunjungi tempat blio mengajar di Binus untuk ngobrol , hingga akhirnya dalam sebuah kunjungan, saya bertemu mbak Rani Agias Fitri . Di sana, lahirlah obrolan mengenai rencana penulisan buku blio mengenai introver, sebuah bidang yang menjadi kajian mbak Rani. Kebetulan saat itu, blio dan rekannya, Regi, tengah menyelesaikan proyek tugas akhir mengenai introver pula.  Pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu kali ya peribahasanya. Saya pun usu...

Aku Cinta Hujan, dan Suka Berada di dalamnya


Ini tulisan entah kenapa gue suka, iya sih, mungkin karna yg nulis gue :) *ditamparorangsekampung* Puisi lama yg awalnya gue publish di Facebook, dan masuk juga di Blog Persma I'm Kom. Please read :)
"
apakah kau melihatku?

ya, aku perempuan yg berdiri menunduk di tengah hujan deras itu. ya kau benar, aku mengenakan gaun putih, ingatkah kau ini gaun yg kau beri dulu saat aku menerima kehadiranmu? saat kita sepakat untuk bersama?

gaun putih sederhana, tidak tebal tidak tipis, berayun ke sana ke mari tersapu angin yg bergelut dalam hujan ini. kain tipis menali di tangan kananku. kacamata ku sudah kulepas. lalu perlahan, lihatlah aku melepas kerudungku.melepas hijabku. aku bebas..

hei, kau di sana?
lihatlah, perlahan ku bentangkan kedua tangan. seolah memeluk angin.

ku dongakkan kepalaku sedikit, lalu aku menari. ya, di bawah hujan. ku lekukkan tubuhku bebas. kepalaku, tanganku, kakiku, rambutku.. menari lepas. berdansa bersama irama hujan yg menenangkan.

lalu perlahan, bibirku menyenandungkan lagu. dengarkah kau? taukah kau lagu apa ini?

ini senandung bidadari surga yg merindukan sosok pria di hadapannya. bukan untuk dinikmati, namun untuk diajak berbagi.

aku mulai melompat kecil. kini, bisa kau rasakan air-air hujan yg aku injak mengenai mata kaki mu. membuat kaki mu ikut basah sekalipun kau di bawah atap teras rumahmu. aku tersenyum, mulai tertawa lebar, menikmati percikan air di kaki dan wajahku.

inilah aku, sedang merayumu.

membuka semuaku di depanmu, dear.

aku, yg basah kuyup dalam gaun kasih sayangmu. aku ingin menarikmu lagi. ingin memberimu lagi. tak sadarkah kau aku mulai pusing dan limbung? mulai merasakan kepalaku berat dan kaki ku lelah menari?

kembalilah, dear.

kau datang terlalu tiba-tiba, memberi gaun juga dengan tiba-tiba, lalu tak lama kau pergi dengan tiba-tiba juga. kini kembalilah dear, meskipun perlahan saja. rengkuh aku lagi, dear..

"

Ini tentang mantan. MANTAN. iya gue tahu, gue orang cengeng yg bakal nangis kalo inget hal sesedikit apapun ttg mantan. tapi entah kenapa, puisi ini selalu indah buat dibaca, dengan atau tanpa memikirkan dia.

Gue akan berusaha, gue janji gue bakal berusaha, buat tegar, kuat, cuek, dan lewati hidup ini tanpa banyak-banyak menoleh ke belakang. Demi masa depan yg lain, demi laki-laki yg lain.

Komentar

Postingan Populer