Langsung ke konten utama

Unggulan

[REVIEW BUKU] Ada Apa dengan Introver: Siapa, Mengapa, dan Bagaimana

Mungkin memang enggak ada yang namanya kebetulan, melainkan takdir.  Takdir untuk buku ini adalah, saya dapat masukan dari Mbak Lintor untuk menyusun buku tentang move on , kala itu kata move on sedang beken-bekennya, sekitar tahun 2014-2015? Iya sekitar segitu. Blio juga mengusulkan seorang psikolog bernama Pingkan Rumondor, yang dalam waktu dekat bakal mengisi seminar di Universitas Indonesia, untuk menulis buku soal move on  itu.  Proyek itu disambut hangat oleh mbak Pingkan. Dalam proses menulis dan mengedit naskah blio, saya pun mengunjungi tempat blio mengajar di Binus untuk ngobrol , hingga akhirnya dalam sebuah kunjungan, saya bertemu mbak Rani Agias Fitri . Di sana, lahirlah obrolan mengenai rencana penulisan buku blio mengenai introver, sebuah bidang yang menjadi kajian mbak Rani. Kebetulan saat itu, blio dan rekannya, Regi, tengah menyelesaikan proyek tugas akhir mengenai introver pula.  Pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu kali ya peribahasanya. Saya pun usu...

miracle.. in my life?



I recently listen to this song. Then repeat it all the time. This song, Miracle in December by EXO:

https://www.youtube.com/watch?v=1Mc5WqYFyYE

Then I cry a lot. Hehehe. 

Sudah sih, sudah lama tidak menyentuh kisah lama itu. Sudah nggak ada apa-apa juga. Cuma pas iseng-iseng cari tau arti lagunya.. waduh kok gue banget, ya?

Ini arti lagunya, dalam bahasa Indonesia:



I’m struggling to find you who I cannot see
I’m struggling to find you who I cannot hear
I see things that I couldn’t see before
I hear things that I couldn’t hear before
After you left me, I have grown a power that I didn’t have before
The selfish me who has only thought about myself
The me who didn’t know your feelings and ignored it
I couldn’t believe myself that I have changed this much
Your love can still move me like this
If I just think of you, I can fill this world with you
Because each snowdrop is one tear drop that belongs to you
But theres just one thing that I can’t do and it’s to make you come to me
I hope I don’t have this miserable power
The selfish me who has only thought about myself
The me who didn’t know your feelings and ignored it
I couldn’t believe myself that I have changed this much
Your love can still move me like this
Stopping the time, (I) go back to you
I open this book of memories and I open up your page
And in the book I’m in there, in there with you
The small and weak person, because of your love
Just like this for everything (my whole existence)
I changed the whole world
The me who didn’t know how to be thankful for love
The me who thought that the end was the end
To the image of you who wanted me to be, I fixed myself everyday
I think my love will continue on forever
Stopping the time, (I) go back to you
I open this book of memories and I open up your page
And in the book I’m in there, in there with you
The things that I met that winter
I’m struggling to find you who I cannot see
I’m struggling to find you who I cannot hear

Lagi-lagi, lewat lagu ini, kita diminta buat menghargai masa-masa bersama orang yang peduli sama kita. Hm :)
Jadi gini.. lagunya tentang seseorang yang nggak bisa menghargai masa-masa bersama seseorang yang sayang sama dia. In the end of time, saat orang itu akhirnya pergi ninggalin dia, dia baru sadar betapa orang itu berarti.
The selfish me who has only thought about myself
The me who didn’t know your feelings and ignored it
Aku si egois yang hanya memikirkan diriku sendiri saat bersamamu. 
Aku si egois yang menolak untuk tahu bahwa kamu kesusahan dengan kondisi ini.
Kamu kesusahan karena aku memaksamu, terus memaksamu untuk mengerti mauku, tanpa aku mencoba mengerti maumu.
Tanpa aku coba mengerti bahwa kamu belum siap untuk apa pun nama hubungan ini.
:')

Your love can still move me like this.
Bahkan meski kamu sudah pergi dari hidupku, cintamu, yang pernah ada, masih terus memberi makna.

The me who didn’t know how to be thankful for love
Aku yang berkali-kali bilang bahwa aku bahagia memilikimu, tapi berkali-kali gagal mensyukuri segala hal yang kamu beri. Rasamu, sediamu, semuanya.
Aku gagal, di bibir saja mengindahkan, tapi sikapku masih minus padamu.

To the image of you who wanted me to be, I fixed myself everyday
Aku tahu semuanya sudah berbeda. Kamu mungkin sudah bersama yang lain, seperti aku nanti bersama yang lain. Tapi aku ingin kamu tahu, bahwa berpisah denganmu membuatku ingin menjadi sosok yang lebih baik. Aku ingin menjadi lebih baik. Kamu memotivasiku. Cintamu yang aku sia-siakan itu, nasihatmu, semuanya, mengangkat semangatku, dan aku ingin lebih baik. Memang bukan untukmu (lagi), mungkin untuk seseorang yang akan bersamaku nanti, tapi, terima kasih, karenamulah aku berpikir untuk berubah.

I’m struggling to find you who I cannot see
I’m struggling to find you who I cannot hear
Pernah, dulu, sebelum ini, aku berjuang mati-matian untuk menemuimu.
Mendengarmu.
Bicara denganmu. 
Meski lewat chat. Lewat benda. Bukan indera.

Tapi tidak, meski kesadaran itu menghentak-hentak di benak dan hatiku, 
meski kemudian aku mengingat kamu, 
bukan berarti aku ingin menghentikan waktu dan kembali bersamamu.
Apa yang kamu buat sangat indah; perpisahan ini.

Kalau tidak berpisah denganmu, aku tidak akan menghormati rasa. 
Aku tidak akan tahu dunia.

Di mana pun kamu berada, terima kasih.
Semoga kamu juga bahagia, sebagaimana aku bahagia, memaknai hidupku sendiri.
:)

Komentar

Postingan Populer