Langsung ke konten utama

Unggulan

[REVIEW BUKU] Ada Apa dengan Introver: Siapa, Mengapa, dan Bagaimana

Mungkin memang enggak ada yang namanya kebetulan, melainkan takdir.  Takdir untuk buku ini adalah, saya dapat masukan dari Mbak Lintor untuk menyusun buku tentang move on , kala itu kata move on sedang beken-bekennya, sekitar tahun 2014-2015? Iya sekitar segitu. Blio juga mengusulkan seorang psikolog bernama Pingkan Rumondor, yang dalam waktu dekat bakal mengisi seminar di Universitas Indonesia, untuk menulis buku soal move on  itu.  Proyek itu disambut hangat oleh mbak Pingkan. Dalam proses menulis dan mengedit naskah blio, saya pun mengunjungi tempat blio mengajar di Binus untuk ngobrol , hingga akhirnya dalam sebuah kunjungan, saya bertemu mbak Rani Agias Fitri . Di sana, lahirlah obrolan mengenai rencana penulisan buku blio mengenai introver, sebuah bidang yang menjadi kajian mbak Rani. Kebetulan saat itu, blio dan rekannya, Regi, tengah menyelesaikan proyek tugas akhir mengenai introver pula.  Pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu kali ya peribahasanya. Saya pun usu...

#10 One Confession

one confession?
pengakuan?
apa, ya?
mau ngaku apa, ya?

gue sudah sangat membuka diri sih selama ini. di blog, di facebook. kalau kalian berteman dengan gue di dua kanal itu, maka lo akan mengenal gue. gue yang susah move on, gue yang demen shahrukh khan dan jang dong gun, gue yang lagi kerajingan cnblue, gue yang suka bikin cerbung di facebook, gue yang nggak suka sama orang-orang nge-share artikel online abal-abal...

apa lagi, dong?

pengakuan.... hm, baiklah.

oke, gue ngaku.

bahwa gue...

gue....

gue...

jomblo.

HAHAHA itu bukan pengakuan, ya? kayaknya alam semesta juga udah paham banget.

aduh, apa dong, ya?

asli bingung gue.

hmmm, oke.

my confession is... gue tidak menginginkan semua ini. jabatan, ambisi, dan sejenisnya.

gue cuma mau pulang, di rumah, jagain Mama sama Ayah, bantu usaha mereka, hidup sama mereka, ngerawat mereka, yang kondisinya udah makin tua dan lingkungan makin nggak aman, nggak ada yang bisa gue percaya selain diri gue sendiri untuk stay sama mereka.

nggak tahu, deh. sejak meninggalnya salah satu orang berharga dalam hidup gue, keinginan itu makin kuat. rasanya kayak.. ya apa sih yang kita cari dalam hidup? uang? ini semua? hidup sendiri? mandiri? apa sih?

bukannya kita bakal mati? kita bakal dihisab? orientasi akhirat kadang emang nggak nyampe di akal, tapi kalau gue rasakan di hati, maka gue mau pulang. surga gue udah jelas di sana. ya hidup tetap berjalan, lah. gue tetap akan belajar banyak hal. tapi sama mereka.

mungkin gue terlalu meyakini bahwa pintu surga ada di telapak kaki mama.

mungkin gue terlalu percaya bahwa hidup menyepi itu lebih baik dibanding gue larut dalam hingar-bingar seperti ini, yang mendekatkan gue dengan dosa.

apakah gue menyesali semua yang akhirnya terjadi pada hidup gue saat ini?

hm, iya.




nggak penting, kan? emang! hahahaha!

so, this is the end of blog challenge and let's start another challenge, ya. semoga next challenge gue lebih istiqomah ngerjainnya alias satu hari satu challenge hehehe. 

MANGATZ!

Komentar

Postingan Populer