Langsung ke konten utama

Unggulan

Review Buku 'Ada Apa dengan Introver?': Siapa, Mengapa, dan Bagaimana

Mungkin memang enggak ada yang namanya kebetulan, melainkan takdir.  Takdir untuk buku ini adalah, saya dapat masukan dari Mbak Lintor untuk menyusun buku tentang move on , kala itu kata move on sedang beken-bekennya, sekitar tahun 2014-2015? Iya sekitar segitu. Blio juga mengusulkan seorang psikolog bernama Pingkan Rumondor, yang dalam waktu dekat bakal mengisi seminar di Universitas Indonesia, untuk menulis buku soal move on  itu.  Proyek itu disambut hangat oleh mbak Pingkan. Dalam proses menulis dan mengedit naskah blio, saya pun mengunjungi tempat blio mengajar di Binus untuk ngobrol , hingga akhirnya dalam sebuah kunjungan, saya bertemu mbak Rani Agias Fitri . Di sana, lahirlah obrolan mengenai rencana penulisan buku blio mengenai introver, sebuah bidang yang menjadi kajian mbak Rani. Kebetulan saat itu, blio dan rekannya, Regi, tengah menyelesaikan proyek tugas akhir mengenai introver pula.  Pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu kali ya peribahasanya. Saya pun usul ke Pemred dan tok

Rekomendasi Kafe Nyaman di Semarang #1: Waroeng Kopi Alam

Hai, kali ini aku akan share beberapa rekomendasi kafe yang nyaman yang pernah kusinggahi untuk bekerja. Yap, definisi 'nyaman' ini bisa macem-macem, sih. Makanannya enak dan terjangkau, ragam atau variasi menunya cucok di aku, ada mushola (iya ini penting), toilet yang bersih, dan tentunya space serta fasilitas dan akses yang mendukung aku untuk gawe at cafe.

Mostly, kafe yang akan kurekomendasikan berlokasi di Semarang. Tapi barangkali nantinya aku bakal ulas tentang kafe nyaman yang kutemukan di kota lain. Amin.




Oke, pertama, mari kenalan dengan Waroeng Kopi Alam. Dalam list yang kubikin bersama Mas Suami, kafe ini berada di urutan pertama. Well, tempat ini lebih dari sekadar kafe. Kalau menilik keterangan sejarah dari buku menunya, ini warung kopi yang awalnya berdiri di Pecinan pada 2018, dengan luas yang tak sebesar lokasi barunya sekarang.

Alih-alih sekadar ngopi, tempat ini didirikan atas semangat melestarikan nilai lokalitas dan tradisionalitas. Kelihatan sih dari menunya, aksen atau vibes tempatnya bernuansa peranakan dengan sentuhan semarangan, yang adalah faktor kenapa aku suka banget tempat ini. Apalagi dengan mbak-nya yang super ramah, yang sayangnya belum sempat kami bertukar nama. 

Mbak ini, sebut saja Mbak Alam, beliau seringnya ada di meja pemesanan saat kami memilih menu. Seringnya pula, ia sedang bereksplorasi dengan menu-menu baru, bahkan membolehkan kami menjajal menu yang sedang ia coba, mostly minuman. Dah, wuih, selalu seger-seger nikmat! Bagi aku yang enggak demen kopi banget-banget, cukup senang mencicipi menu baru itu karena duet variatif kopi dengan bahan lainnya melahirkan rasa baru. 

*

Kembali ke ulasan soal kafenya. Bagiku, ini tempat nyaman untuk bekerja dan nongkrong, meski aku lebih sering kerja sih di sini daripada nongki ama temen, hehe. 

Kafe ini terbagi jadi dua bagian. Bagi yang merokok, kamu bisa sebat-sebit di bagian outdoor depan kafe. Ada beberapa meja dan kursi kayu berjajar di sana, dan ada kayaknya dua colokan yang bisa kamu gunakan. 


Nuansa outdoor, yang indoor nggak kefoto, mohon maaf~


Yang ingin ngadem, sila masuk di bagian dalamnya, terdiri dari meja kursi yang punya beragam ukuran dan bentuk. Kalau pengen rasan-rasan, paling enak duduk di pojokan, meja panjang dengan kursi rotan (kalau nggak salah ingat). Buat kerja juga enak, sih. Meski agak nggak sopan rasanya kalau cuma berdua tapi duduk di kursi panjang yang bisa buat banyak orang :P

Kerja di dalem ruangan atau indoor ini juga enak. Suasana tenang, tapi mungkin kalau jam makan siang dan malam bakal rame. Colokan juga aman. 

*

Perkara menu, ini dia bagian favoritku. 

Lebih lengkap dan jelas bisa kepoin menunya di Instagram Waroeng Kopi Alam yang kulampirkan di akhir artikel, yak~


Waroeng Kopi Alam ini kesannya kayak rumahan, ya suasana, ya menunya. Ini yang bikin susah untuk berpaling, hahaha. Menu yang pernah kucoba, nih kusebutin di bawah ini, yak.


Kunir asem, kopi susu, wotiek dan siomay ayam jamur


Ini menu yang kami pesan saat pertama kali ke sana. Aku jujur ke sana demi dimsum, dan cukup puas dengan rasanya meski variannya nggak banyak. Wotiek-nya mantep, siomay juga oke, mana daging isiannya tuh nggak pelit!

Teruuuus, ini faktor lain yang bikin happy: ada minuman rempah-rempah, huhuhu. Jarang nemu ini di kafe kerja atau workspace semacamnya, udah nyaman, menunya ramah denganku, hahaha. Ini aku minum kunir asem, sementara Mas Suami tentu ngopi. 

Oiya, kopi susunya juga recommended, aku sama Mas beberapa kali pesen untuk dibawa pulang, bawa botol sendiri bahkan. Untung para mbak-masnya sabar dengan permintaan neko-neko kami. 

Menu-menu di bawah ini adalah yang pernah kami pesan saat ke sana beberapa kali setelahnya: 

Bakmi Goreng favoritnya siapa lagi kalau bukan Mas Suami :p Bersama es teh tawar~

Masih dengan Kopi O Susu~

Singkong Kukus sebagai kudapan sehat ala Mas Suami~

Aku, sebagai pecinta kuah-kuahan, tentu bahagia bersama Bihun Kuah-ku~~

Es Kopi Klepon. Terbayang rasanya? Es kopi susu with santan, gula merah dan sari pandan. Menyisakan rasa komleks, nikmat, manis, gurih, sedep!


Terakhir ke sana, aku sempet nyobain onion ring juga, tapi lupa terfoto, peace. 

Satu kekurangannya, enggak ada mushola. Penting sih ini buatku, karena biar efektif aja mobilitasnya. Ada mushola di dekat kafe ini, harus jalan naik ke gang di sebelahnya gitu. Nggak terlalu jauh, sih.  Di gang-nya pun bisa sekalian foto-foto cantik, hahaha. Itulah kenapa masih kutolerir dan tetep singgah kalau butuh pencerahan atau pemandangan baru. Mana menunya sedap-sedapppp, tempatnya nyaman pulak! 


Bukti aku kerja di sana, lol~



To sum up, ini kafe yang ramah untuk kamu yang mencari ketenangan untuk bekerja, nongkrong bareng kerabat, atau bahkan sekadar mampir melepas jenuh. Duduk di ruang outdoor, menyesap kopi, sambil menikmati semilir angin. Srrrr~ 

Lokasi kafe ini ada di Jalan Singosari Timur No.8, Wonodri. Deket dari RS Roemani, masjid UNDIP, dan wilayah Pleburan. Tepatnya, di belakang Politeknik Ilmu Pelayaran. 

Gambar-gambar lebih lengkap dan rekomendasi kuliner Semarangan lainnya bisa kamu kepoin di Instagram ini, yak.

Mau nyimak kafenya lebih dekat, gas mampir ke: Instagram Waroeng Kopi Alam

Komentar

Postingan Populer