Langsung ke konten utama

Unggulan

Dear, Rawi (4)

Dear, anakku sayang. Hari ini nggak mau bilang apa-apa, selain terima kasih dan maaf. Terima kasih karena sudah tumbuh jadi anak yang lucu, sehat, dan cerdas. Kamu bukan anak penurut, tapi tak kan habis akal Uma dan Baba agar kamu memahami kenapa kamu harus nurut sama kami, LOL. Semoga kerja sama kita berlangsung dengan baik hingga kemudian hari, hahaha. Terima kasih karena Rawi mau memakan apa yang Uma beri, meski mungkin membosankan atau kurang enak. Wi, banyak orang menilai Uma terlalu selektif dengan makananmu. Bahwa Uma melarangmu makan manis, minum manis, termasuk susu, terutama susu. Bahkan Jiddah-mu sendiri kewalahan memahami bahwa kamu alergi susu, dan dia terus meminta Uma memberimu susu. Padahal Uma tak akan lupa rasa stresnya saat kamu minum susu dan tidak makan, lalu di tengah waktu bermain kamu kelaparan. Hadeh. Untuk itu, Uma minta maaf. Tidak ada niat melarang berlebihan. Yang Uma lakukan semata-mata buat kebaikan Rawi, tidak mungkin tidak. Makanan manis hanya akan memb...

lagu bikin de javu

De javu. Tiba-tiba keinget masa lalu. Ada banyak hal yang membuat saya de javu: parfum, tempat, makanan, benda tertentu kayak helm (aneh, ya? iya itu mungkin cuma aku), bahkan yang super abstrak: suasana. Kalau aku.. satu lagi yang bisa bikin de javu: lagu.

Always Be My Baby: nggak, nggak galau kok. Lagu ini bikin aku inget masa-masa kuliah dulu. Tau nggak kenapa? Soalnya.. lagu ini lagu pertama yang aku denger dinyanyikan sama Suvi. Ha ha ha. Itu anak kan kaku abis, ya. Nggak nyangka lagunya bisa syahdu mellow gini juga.

Skutermatik: ditambah dengan lagu-lagunya Something About Lola, pasti aku langsung inget suasana gigs di Semarang. Nggak lah, aku bukan anak gaul gigs, cuma pernah ikut beberapa kali, itu pun super hati-hati, takut tiba-tiba kena ABG pada moshing. Bikin aku selalu kesel karena belum sempat senang-senang di gigs lagi!

Love Story: iya, kali ini sih emang punya kenangan tertentu, tapi Alhamdulillah udah nggak bikin galau. Lagu ini lagu pertama yang dikasih Hasya ke aku. Itu ngasinya lewat MXit, HAHAHA ketahuan banget ya tuanya aku? Nggak nyangka juga lagu ini ternyata beneran, karena nggak lama setelah dia kasih lagu ini, dia ngajak keluar, jalan berdua, dan… ya gitu. Aku masih dengerin lagu ini sampai sekarang, karena emang kece punya. Tapi udah nggak galau lagi, kok. *peace*

Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki: jangan kasih dengar lagu ini ke aku, ya.  Aku nggak suka. Sebisa apa pun aku move, aku tetep nggak suka. Lagunya over, tauk. Cheesy banget. *plak*

Baru: lagu Tulus ini bakal membawaku ke masa magang di Majalah Intisari. Kok? Jadi, lagu ini tuh theme song magangku. Pertama kali aku denger ya pas magang. Fotografer Intisari, Kak Bhisma, juga demen banget sama Tulus, termasuk lagu ini. Bahkan ya, tiap kali lagu ini diputer di radio kantor, Pakdhe Joko langsung gedein volume radio. Tuh kan, tua muda demen semua. Aku sepaham sama Pakdhe, lagunya jazzy yang renyah dan enak ditelinga. Liriknya lucu dan ngena. Pasti kalau dengerin ini, aku langsung inget kantor magang, deh.

Mesin Penenun Hujan dan Glow: dua lagu ini bakal bikin aku de javu ke…. P55 jurusan Slipi-Cawang! Hehehe, soalnya selama magang, ini dua lagu yang paling sering kudengar selama perjalanan di bus.

Di Udara: lagu pertama dari Efek Rumah Kaca yang kudengar secara live, dinyanyikan sama Mas Cholil. Pikiranku tiap dengar lagu ini langsung melayang ke masa eksis ikutan diskusi Ahmad Wahib, diskusi Papua, sama Kamisan. Dan, tiap dengar lagu ini, aku nangis. Bukan sok-sok mengenal Munir atau Wahib, tapi nangis karena… dunia bisa sekejam itu. Sebuta itu.

Happy, Mugwanti, dan I Choose You: tiap denger tiga lagu ini, langsung inget suasana kamar di rumah Meh Nung. Aku tinggal di rumahnya selama magang, dan lagu ini suka kudengarkan keras-keras di earphone sambil joget nggak jelas tiap pulang dari magang. Itung-itung melepas penat dan jadi rileks setelah menempuh perjalanan Slipi-Cawang-Tamini Square-Rumah.

Just The Two of Us: langsung inget momen Pesta Media, waktu itu Inna Kamarie nyanyiin lagu ini. Dan Inna Kamarie is someone for me! Suaranya seksi, cantik, hijaber, jazz-er. BEH!


Story of My Life: langsung bercucur air mata inget Mama Ayah tiap denger lagu ini… de javu ke masa-masa disisi mereka tiap hari… nemenin buka toko sampai tutup toko, belanja barang dagangan di pasar, masak bareng Mama, baca bareng Ayah…

Komentar

Postingan Populer