Langsung ke konten utama

Unggulan

CATATAN EMPAT TAHUN PERNIKAHAN: "Aku Benar pun Tetap Salah"

Bulan Juni lalu, menjelang ulang tahun pernikahan kami, di tengah momen berbalas chat dengan suami, aku baru menyadari sesuatu. "YANG! Kita tuh udah empat tahun nikah, lho. Kirain baru tiga tahun." Aku punya patokan khusus untuk memudahkan menghitung pernikahan kami. Tahun pertama menikah itu memorable karena aku harus operasi pengangkatan miom. Yes, halo sobat SC. Sayatan lukaku tentu enggak ada apa-apanya dibanding kalian, tapi sama-sama berbekas dan sering gatel atau nyeri kalau kecapekan. Tos. Sisanya maka tinggal ditambah usia Rawi, yang lahir di tahun kedua pernikahan kami.  Ada yang bilang, pernikahan itu yang penting komunikasi. Yes, penting banget memang. Seratus persen aktivitas pernikahan itu sangat terkait dengan komunikasi. Kran kamar mandi rusak, ngomong. Perlu belanja ini itu, ngomong. Pengen gantian momong anak, ngomong. Semua kesepakatan dalam rumah tangga, tentang ke mana anak akan disekolahkan, tentang bagaimana mendidik anak sesuai usianya, tentang mainan...

lagu bikin de javu

De javu. Tiba-tiba keinget masa lalu. Ada banyak hal yang membuat saya de javu: parfum, tempat, makanan, benda tertentu kayak helm (aneh, ya? iya itu mungkin cuma aku), bahkan yang super abstrak: suasana. Kalau aku.. satu lagi yang bisa bikin de javu: lagu.

Always Be My Baby: nggak, nggak galau kok. Lagu ini bikin aku inget masa-masa kuliah dulu. Tau nggak kenapa? Soalnya.. lagu ini lagu pertama yang aku denger dinyanyikan sama Suvi. Ha ha ha. Itu anak kan kaku abis, ya. Nggak nyangka lagunya bisa syahdu mellow gini juga.

Skutermatik: ditambah dengan lagu-lagunya Something About Lola, pasti aku langsung inget suasana gigs di Semarang. Nggak lah, aku bukan anak gaul gigs, cuma pernah ikut beberapa kali, itu pun super hati-hati, takut tiba-tiba kena ABG pada moshing. Bikin aku selalu kesel karena belum sempat senang-senang di gigs lagi!

Love Story: iya, kali ini sih emang punya kenangan tertentu, tapi Alhamdulillah udah nggak bikin galau. Lagu ini lagu pertama yang dikasih Hasya ke aku. Itu ngasinya lewat MXit, HAHAHA ketahuan banget ya tuanya aku? Nggak nyangka juga lagu ini ternyata beneran, karena nggak lama setelah dia kasih lagu ini, dia ngajak keluar, jalan berdua, dan… ya gitu. Aku masih dengerin lagu ini sampai sekarang, karena emang kece punya. Tapi udah nggak galau lagi, kok. *peace*

Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki: jangan kasih dengar lagu ini ke aku, ya.  Aku nggak suka. Sebisa apa pun aku move, aku tetep nggak suka. Lagunya over, tauk. Cheesy banget. *plak*

Baru: lagu Tulus ini bakal membawaku ke masa magang di Majalah Intisari. Kok? Jadi, lagu ini tuh theme song magangku. Pertama kali aku denger ya pas magang. Fotografer Intisari, Kak Bhisma, juga demen banget sama Tulus, termasuk lagu ini. Bahkan ya, tiap kali lagu ini diputer di radio kantor, Pakdhe Joko langsung gedein volume radio. Tuh kan, tua muda demen semua. Aku sepaham sama Pakdhe, lagunya jazzy yang renyah dan enak ditelinga. Liriknya lucu dan ngena. Pasti kalau dengerin ini, aku langsung inget kantor magang, deh.

Mesin Penenun Hujan dan Glow: dua lagu ini bakal bikin aku de javu ke…. P55 jurusan Slipi-Cawang! Hehehe, soalnya selama magang, ini dua lagu yang paling sering kudengar selama perjalanan di bus.

Di Udara: lagu pertama dari Efek Rumah Kaca yang kudengar secara live, dinyanyikan sama Mas Cholil. Pikiranku tiap dengar lagu ini langsung melayang ke masa eksis ikutan diskusi Ahmad Wahib, diskusi Papua, sama Kamisan. Dan, tiap dengar lagu ini, aku nangis. Bukan sok-sok mengenal Munir atau Wahib, tapi nangis karena… dunia bisa sekejam itu. Sebuta itu.

Happy, Mugwanti, dan I Choose You: tiap denger tiga lagu ini, langsung inget suasana kamar di rumah Meh Nung. Aku tinggal di rumahnya selama magang, dan lagu ini suka kudengarkan keras-keras di earphone sambil joget nggak jelas tiap pulang dari magang. Itung-itung melepas penat dan jadi rileks setelah menempuh perjalanan Slipi-Cawang-Tamini Square-Rumah.

Just The Two of Us: langsung inget momen Pesta Media, waktu itu Inna Kamarie nyanyiin lagu ini. Dan Inna Kamarie is someone for me! Suaranya seksi, cantik, hijaber, jazz-er. BEH!


Story of My Life: langsung bercucur air mata inget Mama Ayah tiap denger lagu ini… de javu ke masa-masa disisi mereka tiap hari… nemenin buka toko sampai tutup toko, belanja barang dagangan di pasar, masak bareng Mama, baca bareng Ayah…

Komentar

Postingan Populer