Langsung ke konten utama

Unggulan

CATATAN EMPAT TAHUN PERNIKAHAN: "Aku Benar pun Tetap Salah"

Bulan Juni lalu, menjelang ulang tahun pernikahan kami, di tengah momen berbalas chat dengan suami, aku baru menyadari sesuatu. "YANG! Kita tuh udah empat tahun nikah, lho. Kirain baru tiga tahun." Aku punya patokan khusus untuk memudahkan menghitung pernikahan kami. Tahun pertama menikah itu memorable karena aku harus operasi pengangkatan miom. Yes, halo sobat SC. Sayatan lukaku tentu enggak ada apa-apanya dibanding kalian, tapi sama-sama berbekas dan sering gatel atau nyeri kalau kecapekan. Tos. Sisanya maka tinggal ditambah usia Rawi, yang lahir di tahun kedua pernikahan kami.  Ada yang bilang, pernikahan itu yang penting komunikasi. Yes, penting banget memang. Seratus persen aktivitas pernikahan itu sangat terkait dengan komunikasi. Kran kamar mandi rusak, ngomong. Perlu belanja ini itu, ngomong. Pengen gantian momong anak, ngomong. Semua kesepakatan dalam rumah tangga, tentang ke mana anak akan disekolahkan, tentang bagaimana mendidik anak sesuai usianya, tentang mainan...

#BukaBuku Orang muda, mimpi, dan idealisme




"Orang muda harus menempuh segala tingkat pengalaman serupa ini. Dari tingkat idealisme yang menyala-nyala, penuh persatuan dan persaudaraan seperjuangan, penuh semangat pengorbanan dan persatuan, penuh kepercayaan bahwa semuanya bertujuan yang sama, tak seorang juga yang akan mengutamakan kepentingan diri atau golongannya, sampai pada frustasi dan patah hati, kendur semangat, kecewa karena cita-cita perjuangan tak kunjung tercapai dan kemudian perpecahan, saling mencurigai, pengkhianatan, kegagalan, dan pertentangan antara sesama seperjuangan.

Orang muda, terutama mahasiswa kita, boleh bermimpi tentang segala apa yang baik dan muluk yang mereka sangka dapat mereka capai. Mereka boleh berharap. Tetapi, mereka juga boleh merasa kecewa dan mengalami patah harapan, mengalami kekecewaan cita-cita mereka yang kandas." 

–Mochtar Lubis 


(Sebuah Pikiran Bagi Generasi Muda dalam Tajuk-Tajuk di Harian Indonesia Raya, Mochtar Lubis)

Komentar

Postingan Populer