Langsung ke konten utama

Unggulan

Dear, Rawi (4)

Dear, anakku sayang. Hari ini nggak mau bilang apa-apa, selain terima kasih dan maaf. Terima kasih karena sudah tumbuh jadi anak yang lucu, sehat, dan cerdas. Kamu bukan anak penurut, tapi tak kan habis akal Uma dan Baba agar kamu memahami kenapa kamu harus nurut sama kami, LOL. Semoga kerja sama kita berlangsung dengan baik hingga kemudian hari, hahaha. Terima kasih karena Rawi mau memakan apa yang Uma beri, meski mungkin membosankan atau kurang enak. Wi, banyak orang menilai Uma terlalu selektif dengan makananmu. Bahwa Uma melarangmu makan manis, minum manis, termasuk susu, terutama susu. Bahkan Jiddah-mu sendiri kewalahan memahami bahwa kamu alergi susu, dan dia terus meminta Uma memberimu susu. Padahal Uma tak akan lupa rasa stresnya saat kamu minum susu dan tidak makan, lalu di tengah waktu bermain kamu kelaparan. Hadeh. Untuk itu, Uma minta maaf. Tidak ada niat melarang berlebihan. Yang Uma lakukan semata-mata buat kebaikan Rawi, tidak mungkin tidak. Makanan manis hanya akan memb...

#9 Two Smileys That Describe Your Life Right Now

hmmm, emang smiley ada apa aja, sih?

*brb cek hape*

hmm, kalau disamakan dengan smiley, maka hidup gue mirip dengan dua smiley berikut ini:













ini smiley apaan, ya? hmm, sebenernya kalau dibahasakan akan jadi "ya udahlah". yap, gue saat ini memang sedang bodo amat sama rasa gundah gelisah gulana nggak jelas. nggak mau fokus sama masalah, tapi pengen belajar fokus ke solusi karena truly itu akan membantu gue menjadi pribadi yang nggak sempit hatinya. pengen banget ngurangin mikir hal-hal yang nggak penting dipikirin, kayak "aduh dia marah sama gue nggak ya" atau "duh harusnya gue gini kali ya" karena it doesn't fix things, yang bisa fix things ya gue meminta maaf kalau ada salah dan keep going sama apa yang lagi dan harus gue kerjain.

hidup gini amat? ya udahlah ya ~ jalani aja, nikmati aja, hadapi aja. manusia tempatnya salah. toh Allah udah ngatur kok gimana hidup kita, yang megang hidup mati kita juga Dia, jadi nggak perlu ribet mikirin maunya manusia, tapi ribet aja mikirin maunya Allah. mikirin maunya manusia mah nggak ada habisnya!

#LAGILEMPENG


smiley kedua:













HAHAHAHA maksa banget ya smiley-nya? tapi jujur gue emang lagi pengen jadi anak alim (((lagi pengen))). hmm, kenapa ya? mungkin karena gue makin yakin bahwa kematian itu pasti. trus, coba take a second untuk membayangkan, setelah nyawa dicabut nanti kita bakal dikemanakan?

bayangin nanti malaikat akan membawa kita ke mana? surga atau neraka kah? bayangin nanti kita siap nggak menghadapi pertanyaan di kubur, berjalan di atas shirathal mustaqin? siap nggak kita dihakimi sama hakim paling Agung?

percaya atau nggak, ini akan terjadi. dalam satu hempasan detik kita berubah. dunia kita berubah. tempat berpijak kita berubah. dalam satu tarikan nafas aja malaikat datang, mencabut kita, dan dari situlah hidup kita berubah dalam hitungan detik yang bahkan kita nggak sadar kejadiannya gimana: kita menerima balasan atas apa yang kita lakuin.

then, lo tahu kan Nabi Muhammad saw. aja sampe nangis-nangis mohon ampun padahal beliau dijamin bebas dari dosa. lah elu? gue?

apa yakin sedekah kita yang nggak seberapa itu bisa bikin selamet? apalagi sedekahnya entah ikhlas entah enggak. entah riya' entah enggak, kan?

apa yakin sholat kita yang nggak jelas khusyu' enggaknya itu pasti diterima? emang kita udah wudhu yang bener?

apa yakin amal baik kita cukup?

yakin bingit?

emang lo siapa?

gue lagi seneng banget ngebayangin itu. ngebayangin dibawa ke alam akhirat sama amal gue. ngebayangin amal gue banyakan baik atau buruknya. biasanya suasana bakal mendukung kalo ngebayangin mati pas malem-malem, udah terbujur di kasur dan hendak tidur, trus nyalainnya lampu tidur, bukan lampu kamar. beeeeh, sensasinya berasa banget, guys :)

itulah, sodara-sodara. dua smileys yang menggambarkan hidup gue baru-baru ini. kalau kamuh?

Komentar

Postingan Populer