Langsung ke konten utama

Unggulan

Dear, Rawi (4)

Dear, anakku sayang. Hari ini nggak mau bilang apa-apa, selain terima kasih dan maaf. Terima kasih karena sudah tumbuh jadi anak yang lucu, sehat, dan cerdas. Kamu bukan anak penurut, tapi tak kan habis akal Uma dan Baba agar kamu memahami kenapa kamu harus nurut sama kami, LOL. Semoga kerja sama kita berlangsung dengan baik hingga kemudian hari, hahaha. Terima kasih karena Rawi mau memakan apa yang Uma beri, meski mungkin membosankan atau kurang enak. Wi, banyak orang menilai Uma terlalu selektif dengan makananmu. Bahwa Uma melarangmu makan manis, minum manis, termasuk susu, terutama susu. Bahkan Jiddah-mu sendiri kewalahan memahami bahwa kamu alergi susu, dan dia terus meminta Uma memberimu susu. Padahal Uma tak akan lupa rasa stresnya saat kamu minum susu dan tidak makan, lalu di tengah waktu bermain kamu kelaparan. Hadeh. Untuk itu, Uma minta maaf. Tidak ada niat melarang berlebihan. Yang Uma lakukan semata-mata buat kebaikan Rawi, tidak mungkin tidak. Makanan manis hanya akan memb...

mimpi?

"sekarang zamannya udah beda. kita kudu bisa punya mimpi, mimpi untuk berwirausaha. zaman sudah sangat berkembang dengan inovasi-inovasi. jangan sampai kita kalah sama pekerja asing."

"...."

"adekmu punya mimpi untuk jadi menteri kesehatan. oh, sebelum itu, dia punya mimpi untuk jadi distributor obat."

"..."

"mimpimu apa?"


mimpiku?

seketika kosong. kugigiti bibirku.

mimpi? aku punya banyak mimpi. mimpi-mimpiku sendiri. tanpa campur tangan orang lain, bahkan tanpa campur tangan "hasrat mendapat penghasilan."

mimpiku?

aku pingin mewujudkan Bongkar!, koran antikorupsi yang idenya pernah digodok bersama tita, vivi, dan shandy.

aku pingin membuka sebuah Taman Pendidikan al-Qur'an, atau TPQ, bagi anak-anak yang tidak mampu tapi punya niat belajar mengaji. aku pingin juga ngajarin mereka baca tulis. aku juga pingin di TPQ itu nanti ada taman bacanya. aku pingin mereka juga punya passion sejak kecil, dirahkan buat jadi individu-individu yang nggak rusak. sesimpel itu.

aku pingin bikin media muslim yang "bener", yang niatnya emang fokus buat ngembangin ketaatan beribadah dan pola pikir positif orang muslim biar nggak gampang ketampar arus informasi kayak sekarang. 

aku pingin ke aceh dan papua.

aku pingin hidup di desa, bareng ayah sama mama.

bahkan, 

aku pingin ngedekor rumahku sendiri.




kalau aku diminta bermimpi dengan uang..
maaf, 

ternyata mimpiku terlalu sederhana.

Komentar

Postingan Populer