Langsung ke konten utama

Unggulan

CATATAN EMPAT TAHUN PERNIKAHAN: "Aku Benar pun Tetap Salah"

Bulan Juni lalu, menjelang ulang tahun pernikahan kami, di tengah momen berbalas chat dengan suami, aku baru menyadari sesuatu. "YANG! Kita tuh udah empat tahun nikah, lho. Kirain baru tiga tahun." Aku punya patokan khusus untuk memudahkan menghitung pernikahan kami. Tahun pertama menikah itu memorable karena aku harus operasi pengangkatan miom. Yes, halo sobat SC. Sayatan lukaku tentu enggak ada apa-apanya dibanding kalian, tapi sama-sama berbekas dan sering gatel atau nyeri kalau kecapekan. Tos. Sisanya maka tinggal ditambah usia Rawi, yang lahir di tahun kedua pernikahan kami.  Ada yang bilang, pernikahan itu yang penting komunikasi. Yes, penting banget memang. Seratus persen aktivitas pernikahan itu sangat terkait dengan komunikasi. Kran kamar mandi rusak, ngomong. Perlu belanja ini itu, ngomong. Pengen gantian momong anak, ngomong. Semua kesepakatan dalam rumah tangga, tentang ke mana anak akan disekolahkan, tentang bagaimana mendidik anak sesuai usianya, tentang mainan...

Jaring Tuhan





awalnya
aku tak melihat ada petaka
tidak, meski suara-suara kebenaran jadi parau
tidak, meski suara-suara penuh obsesi jadi tanpa ragu
tidak, meski kini aku ada di simpang jalan
entah kan bergumul pada si parau,
atau si tanpa ragu

tapi lalu, saat aku makin tahu...
Tuhan, ini semua gara-gara Kau
kitab-Mu munculkan sejuta prasangka
sejuta tafsir!
sejuta benih!
entah kan jadi benih buruk, atau benih baik

lalu semua buram
lalu semua menjadi hakim
lalu si tanpa ragu mengambil berjuta langkah mendulang suara setuju
lalu si parau perlahan mingkep ditelan deru
lalu serentak, gema takbir-Mu bukan lagi puji-pujian
tapi menjelma jadi bagian bara kedengkian!
Allahuakbar!
ia jadi banyak digemakan bersama fitnah
bersama laknat sejuta umat
bersama amarah!
caci maki sumpah serapah!

Tuhan, butakan aku atas huru hara itu
lepaskan aku dari jaring itu..
lalu biarkan aku merasakan goresan itu langsung dari-Mu
bukan lewat si parau atau si ragu

lalu biarkan aku membaca-Mu..
bukan panji-panji entah liberal atau fanatis itu..

Komentar

Postingan Populer