Langsung ke konten utama

Unggulan

Dear, Rawi (5)

Halo, Raw. Ada banyak yang ingin Uma sampaikan, sebagai pesan yang bisa kamu baca saat kamu bisa mengakses internet. Tapi waktu menulis semakin sedikit.  Uma masih ngos-ngosan membagi waktu antara menemani kamu bermain, memikirkan dan menyiapkan makananmu, atau singkatnya mengurusmu selama 24 jam. Kemudian masih harus mengurus rumah, mengurus urusan Jidah dan Jid saat kita di Semarang, dan lain-lainnya. Lalu yang tak kalah penting: bekerja. Uma sangat menikmati semuanya, Raw. Tapi ya itu, jadinya waktu untuk menulis seperti ini jadi semakin sedikit.  Saat Uma menulis ini, kita sedang ada di Semarang. Kita menghabiskan, mungkin 2 minggu di sini. Rawi semakin bonding sama Jid. Bahkan kalau ditanya, "Rawi anaknya siapa?", kamu akan menjawab, "Jid." Hahaha, mungkin Rawi segitu senangnya dengan Jid karena Jid suka bermain dengan Rawi, bukan hanya sekadar mengawasi Rawi bermain. Jidah juga sama.  Raw, ada satu hal yang terus mengganjal di pikiran Uma. Ya bukan cuma satu, ...

Jaring Tuhan





awalnya
aku tak melihat ada petaka
tidak, meski suara-suara kebenaran jadi parau
tidak, meski suara-suara penuh obsesi jadi tanpa ragu
tidak, meski kini aku ada di simpang jalan
entah kan bergumul pada si parau,
atau si tanpa ragu

tapi lalu, saat aku makin tahu...
Tuhan, ini semua gara-gara Kau
kitab-Mu munculkan sejuta prasangka
sejuta tafsir!
sejuta benih!
entah kan jadi benih buruk, atau benih baik

lalu semua buram
lalu semua menjadi hakim
lalu si tanpa ragu mengambil berjuta langkah mendulang suara setuju
lalu si parau perlahan mingkep ditelan deru
lalu serentak, gema takbir-Mu bukan lagi puji-pujian
tapi menjelma jadi bagian bara kedengkian!
Allahuakbar!
ia jadi banyak digemakan bersama fitnah
bersama laknat sejuta umat
bersama amarah!
caci maki sumpah serapah!

Tuhan, butakan aku atas huru hara itu
lepaskan aku dari jaring itu..
lalu biarkan aku merasakan goresan itu langsung dari-Mu
bukan lewat si parau atau si ragu

lalu biarkan aku membaca-Mu..
bukan panji-panji entah liberal atau fanatis itu..

Komentar

Postingan Populer