Langsung ke konten utama

Unggulan

Dear Rawi (2)

Hai, sayang. This is me again.  Raw, hidup melelahkan, ya? Entah melelahkan karena menjenuhkan dengan rutinitas yang terus berulang, atau melelahkan karena memang, ya lelah, secara fisik dan mental? Huahaha.  Uma berharap, kamu tidak mengalami kelelahan, kamu tidak mengalami ketidakenakan. Raw, doa Uma hari-hari ini sepertinya hanya satu, agar Uma (dan Baba) bisa dipercaya Allah untuk terus merawat Rawi, sampai nanti Rawi siap hidup di atas kaki sendiri.  Hidup nggak mudah, Raw. Dan level ketidakmudahan itu terus berubah. Semisal, saat mulai sekolah nanti, kamu akan menemukan ketidakmudahan hidup seperti: susah bangun pagi, susah memahami pelajaran, mungkin susah mengerjakan PR, susah harus bertanggung jawab dengan aktivitas harian, susah menghafal surat Al-Quran, susah membereskan kamar yang berantakan, dan sebagainya.  Tapi, Raw, jalani saja. Lakukan saja. Bangunlah, pahamilah, belajarlah, kerjakanlah, hafalkanlah. Dengan begitu, ketidakmudahan akan terlewati....

Nona Semakin Tua - 24

Dear Nona,

Dalam 24 tahun umurmu ini, baru sekitar 5 tahun kita habiskan bersama. Walau baru 5 tahun, tapi kesannya luarrrr biasa. Pertemuan pertama kita.. masih ingatkah? Kamu dan Lupita sedang kepo maksimal tentang seseorang…… JRENG. Hahahaha. Aduh, lucu sekali, Nona. Aku pikir kita bertemu sekali itu saja. Aku cukup tau kamu sebagai seorang mahasiswi berdarah Flores.

Tapi kemudian, kita bertemu lagi di Ultimagz. Sungguh aku segan awalnya untuk meliput bersamamu. Apalagi ini soal Papua. Aku si anak polos bersama seorang perempuan berkarakter sepertimu, membelah ibukota demi Ikrar Nusa Bhakti. Sejak itu guyonan kita bertambah, “Tuh, LIPI nanti tempat kerja lu.” Sejak itu obrolan kita meluas. Lalu aku lupa seperti apa persisnya, tapi tiba-tiba aku makin dekat denganmu saat aku naik jabatan jadi Redaktur Pelaksana. Kita duduk berdua menyusun agenda dan topik majalah. Kita juga berdua ke sana ke mari meliput berita, menonton film, mendengarkan musik. Bahkan mungkin aku menjadi satu-satunya teman yang paling merepotkanmu. Bayangkan, aku sudah tidur di kamar kosmu di Kelapa Dua, di Karet, di rumahmu, bahkan di kos Adik Bella. Pastilah aku teman yang paling merepotkan. Ya, kan? Emang iya, sih. Hahaha.










Aku juga senang karena kita berbagi banyak hal. Berbagi candaan jayus, candaan lucu, kejadian ajaib, berbagi masalah, tangis, tawa ngakak, berbagi keharuan, berbagi refleksi, dan semua-muanya. Termasuk berbagi pengalaman hebat.

Peluncuran dan Bedah Buku "Menuju Papua Tanah Damai: Perspektif Non-Papua"

Peluncuran novel Hujan Bulan Juni oleh Sapardi Djoko Damono

Mata Massa - Pengawas Pemilu

Pameran Foto di Taman Ismail Marzuki

Mewakili Ultimagz menerima penghargaan sebagai BEST MAGAZINE se-Jawaaaaa!

Kapan mem-Bandung lagi, Nona? :(

Relawan Pesta Media oleh Aliansi Jurnalis Independen

Nona, Cici, Adik, Nang, main ke Semarang!

Nyekar Opa O:)


Sebenarnya kita punya Vivi dan Jeffry. Tapi sebagaimana Jeffry sibuk dengan kehidupan sosialita dan kariernya, sebagaimana  Vivi sudah punya agenda dengan keluarga dan pacarnya, sementara kita berdua sama-sama “merantau”, jadilah kita sering menghabiskan siang dan malam di Jakarta (tsah ilah).

Kalau nggak salah ini McDonalds Sarinah

Ini lokasi TKP tempat hape ilang :p

McDonalds, lagi dan lagi!

Pizza Hut with others


Tapi nggak ada yang lebih aku syukuri selain itu, Nona. Sepertinya tiap kamu ulang tahun, aku selalu bersyukur, karena Tuhan memberi aku sahabat yang menyenangkan dan inspiratif. Walau kadang kamu itu mengesalkan, Nona. Suka ngamuk, plin plan, HAHAHAHAHAHAHA. Ehem.


Dear Nona,
Selamat mengulang tahun, menambah umur menjadi 24 tahun. Terima kasih sudah menjadi teman yang mengilhami, sahabat yang melengkapi. Ada ajaran dalam agamaku, bahwa sahabat yang baik akan membawa sahabatnya lebih dekat pada Allah, lebih bergairah untuk mengenal agama Allah. Dan itu datang darimu, sahabat. Fantastis. Semoga kamu pun selalu dekat pada Tuhan.

Terima kasih sudah menyalakan lentera di lorong-lorong gelap, sehingga aku menjadi tau bahwa sesungguhnya ada banyak emas melekat di dinding lorong itu. Sungguh aku akan mengenangmu sebagai sahabat yang menuntun sahabatnya, seperti juga Vivi, Acit dan Tata.




Dear Nona,
Semoga kelak diberkahi Tuhan untuk umurmu, kariermu. Jangan lupa jadi aktivis! Rakyat butuh dibela dengan kicauanmu yang dahsyat itu.

Dear Nona,
semakin tua umurmu, semakin sedikit waktumu. Jangan lupa untuk selalu berbuat baik, selalu berkata baik, selalu menjadi lebih baik. Kepada mereka yang berlaku buruk padamu, mohonkanlah ampun pada Tuhan, sebagaimana makhluk beriman harus bersikap. Percayakan kuasa Tuhan yang akan balas mereka, dan teruslah bersyukur karena dalam seribu keburukan yang menimpamu, akan selalu ada satu hal luar biasa untuk disyukuri.

Terus semangat, Nona.
Semoga kamu pun selalu dikeliling oleh orang-orang yang baik. Teruslah menjadi inspirasi dan berkah untuk orang-orang di sekelilingmu. Aamiin.



With love,

Inasshabihah a.k.a shaby a.k.a inas a.k.a chikorita <3

Komentar

Postingan Populer