Langsung ke konten utama

Unggulan

Dear Rawi (2)

Hai, sayang. This is me again.  Raw, hidup melelahkan, ya? Entah melelahkan karena menjenuhkan dengan rutinitas yang terus berulang, atau melelahkan karena memang, ya lelah, secara fisik dan mental? Huahaha.  Uma berharap, kamu tidak mengalami kelelahan, kamu tidak mengalami ketidakenakan. Raw, doa Uma hari-hari ini sepertinya hanya satu, agar Uma (dan Baba) bisa dipercaya Allah untuk terus merawat Rawi, sampai nanti Rawi siap hidup di atas kaki sendiri.  Hidup nggak mudah, Raw. Dan level ketidakmudahan itu terus berubah. Semisal, saat mulai sekolah nanti, kamu akan menemukan ketidakmudahan hidup seperti: susah bangun pagi, susah memahami pelajaran, mungkin susah mengerjakan PR, susah harus bertanggung jawab dengan aktivitas harian, susah menghafal surat Al-Quran, susah membereskan kamar yang berantakan, dan sebagainya.  Tapi, Raw, jalani saja. Lakukan saja. Bangunlah, pahamilah, belajarlah, kerjakanlah, hafalkanlah. Dengan begitu, ketidakmudahan akan terlewati....

Hujan



Sore ini kita melekat, merapat
membaur bersama hujan
bauku baumu jadi satu
di atas roda dua melaju
menembus angin yang terburu-buru


Sore ini berdua,
bertemu memadankan ceritera
membuyar amarah
menegak tawa
kau suguhkan ketenangan tiada kira
menjebol hatiku, mengharu biru


Sore ini
aku berdoa selalu
untukmu lelakiku
semoga kau tetap begitu,
tetap menyentuhku, membiusku dengan segalamu

Terimakasih,
untuk hujan sore ini




Komentar

Postingan Populer