Ratapan ini berjalan berbulan-bulan. Akhirnya, patung yang kesal tersebut menjadi hidup, melihat pada laki-laki yang memohon itu dan berkata dengan nada letih dan kesal, "Anakku, tolong tolong tolong.. belilah tiket lotere!"
Lelucon Kristiani itu saya baca di novel Eat Pray Love-nya Elizabeth Gilbert, dan mengingatkan saya pada salah satu ayat Al Qur'an yang berbunyi: "Allah tidak mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mengubah nasibnya sendiri", pada surat Ar Ra'du ayat 11. Artinya, Tuhan tidak menciptakan kita begitu saja tanpa kelanjutan, tanpa tanggung jawab atau tanpa aturan.
Allah SWT. memang Maha Kuasa atau segala suatu di muka bumi, dan tidak boleh ada keraguan mengenai itu. Dia yang menciptakan siang malam, menurunkan hujan, meniupkan angin, mencurahkan rezeki. Bahkan tanpa izin-Nya, bisa jadi seorang pelajar tidak memahami pelajaran yang disampaikan gurunya di kelas. Bisa jadi seorang hamba tidak paham dan diliputi kesusahan untuk memahami agamanya, bukan?
Namun, yang namanya kaya, pintar, tentu tidak didapat semudah itu. Perlu usaha, yaitu bekerja untuk dapat uang, dan belajar untuk bisa pintar. Tidak ada yang instan, kecuali kehendak-Nya. Tidak mungkin ada hujan uang. Tidak mungkin ada orang kaya tanpa bekerja dan menabung. Mustahil ada orang BISA mengerjakan soal ujian tanpa sebelumnya memperlajari terlebih dulu.
Manusia harus berusaha, dan siapa yang berusaha pasti mendapat hasil dari usaha yang ia lakukan. Kalau besok ujian tapi belajar ogah-ogahan, hasilnya pun banyak jawaban yang ngarang. Kalau besoknya tes masuk perguruan tinggi dan malam sebelumnya belajar giat, insya Allah berhasil mengerjakan tes.
Sebiji dzarrah kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, sebiji dzarrab keburukan akan dibalas dengan keburukan, sesuai surat Al Zalzalah. Man jadda wa jadda, siapa yang menanam ia yang akan menuai.
Begitu juga lelucon di atas, tanpa membeli tiket lotere MANA MUNGKIN menang lotere?
Tanpa menanam padi, MANA MUNGKIN bisa memanem padi dan mendapat penghasilan?
Tanpa belajar bagaimana cara agar masuk surga MANA MUNGKIN masuk surga?
Tanpa memenuhi perintah-perintah Allah SWT., MANA MUNGKIN bisa masuk surga?
Maka dari itu, usaha dan tindakan nyata sangatlah penting. Ayat dari surat Ar Ra'du itu juga menunjukkan kepada kita bahwa hal-hal yang kita lakukan di dunia juga masuk perhitungan. Allah mengatur segala tindak-tanduk duniawi yang kita lakukan.
Jadi nasibmu, masa depanmu, mau jadi apa kamu, kamulah yang menentukan. Sukses dan gagalnya, kamulah yang menciptakan. Namun begitu, bukan lantas hanya usaha saja tanpa berdoa! Kenapa? Karna takdir Allah ada di ujung usaha manusia. Allah Maha Adil, Dia akan memberikan balasan kepada umat-Nya sesuai dengan kadar usaha dan ikhtiarnya.
Nah, oleh karena itu, agar tidak tersesat atau melangkah tidak tentu arah dalam berikhtiar dan berusaha, penting bagi manusia untuk menentukan apa-apa yang ingin ia capai, apa saja yang perlu ia lakukan dalam hidup, untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
Ingatlah kata-kata bertenaga Thomas Carlyle: ‘Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di jalan yang mulus!’
Menyusun tujuan hidup tentu bukan berarti kita melangkahi kuasa Allah, melainkan kita ber-ikhtiar dan tetap menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
Demikian, semoga bermanfaat. Saling mengingatkan, ya. Cheers :D
Komentar
Posting Komentar