Langsung ke konten utama

Unggulan

[REVIEW BUKU] Ada Apa dengan Introver: Siapa, Mengapa, dan Bagaimana

Mungkin memang enggak ada yang namanya kebetulan, melainkan takdir.  Takdir untuk buku ini adalah, saya dapat masukan dari Mbak Lintor untuk menyusun buku tentang move on , kala itu kata move on sedang beken-bekennya, sekitar tahun 2014-2015? Iya sekitar segitu. Blio juga mengusulkan seorang psikolog bernama Pingkan Rumondor, yang dalam waktu dekat bakal mengisi seminar di Universitas Indonesia, untuk menulis buku soal move on  itu.  Proyek itu disambut hangat oleh mbak Pingkan. Dalam proses menulis dan mengedit naskah blio, saya pun mengunjungi tempat blio mengajar di Binus untuk ngobrol , hingga akhirnya dalam sebuah kunjungan, saya bertemu mbak Rani Agias Fitri . Di sana, lahirlah obrolan mengenai rencana penulisan buku blio mengenai introver, sebuah bidang yang menjadi kajian mbak Rani. Kebetulan saat itu, blio dan rekannya, Regi, tengah menyelesaikan proyek tugas akhir mengenai introver pula.  Pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu kali ya peribahasanya. Saya pun usu...

Sejarah Lengkap Tentang Bagaimana Inas Suka K-pop

Park Chan-yeol <3


Setiap gue demen sama drama Korea atau lagu K-pop, gue akan selalu ingat apa yang Namira pernah bilang di suatu siang, di perpustakaan kampus, waktu zaman skripsi-magang. Kalau nggak salah waktu itu ada tamu kampus dari India yang lagi masuk ke perpus. Gue langsung lirik-lirik dan Namira pun nyeletuk,

"Lo antimainstream banget, Nas. Waktu yang lain demen K-pop, lo tetep demen India." 

The truth is, I'm not trying to be anti-mainstream. Gue demen India bukan karena pengen beda, tapi emang India itu jalan cerita dramanya hampir pasti keren dan lagunya enak-enak.

Buat yang masih suka bilang drama Bollywood nari-nari di pohon, satu kata buat lo: CUPU! Tonton Student of the Year, deh. Atau yang level seksinya agak turun dikit: Mujhse Dosti Karoge. Biar agak kebuka itu alam bawah sadarnya.

Drama Bollywood itu berkembang banget, in my opinion. Bahkan beberapa dari mereka ramai dibicarakan di ranah Hollywood, misalnya Slumdog Millionaire dan My Name is Khan. Apalagi kalau lo suka goyang kayak gue. Lagu ini aja misalnya, pasti bikin happy dan goyang:



(Koi Ladki Hai, from movie Dil To Pagal Hai starring 
Shahrukh Khan, Madhuri Dixit, and Karisma Kapoor)


Kalau drama, gue masih demen banget sama ceritanya Kabhi Kushi Kabhi Gham. Keren. Emang agak mirip drama Korea sih, gap antara kaya dan miskin. Tapi diikuti dengan konflik-konflik seru, bit komedi khas Shahrukh Khan, Kajol, dan Kareena Kapoor.

Gue juga kesengsem sama Slumdog Millionaire dan My Name is Khan. Film yang cerdas tuh yang kayak gitu. Kalau kata gue.

Terus kenapa demen Korea?

Sebenernya bukan sebuah perjalanan panjang, sih. Belum nyampe dua tahun juga demennya. Their dramas are good, sama seperti drama Bollywood. Ini juga gue nggak ujug-ujug suka. Bukan sebuah kesimpulan yang gue ambil secara mendadak.

Zaman booming Boys Before Flowers, beeeeeh gue kesel banget sama drama Korea! Ceritanya ya nggak beda sama kebanyakan drama lain. Dan aneh. Aneh! Ya semua drama punya sisi aneh, sih. Tapi ini beneran aneh. Nggak suka banget sama drama yang ngasih gap kaya dan miskin. Itu sungguh nggak istimewa. Membosankan. Gitu-gitu aja. Beda kasta - orangtuanya nggak setuju - tapi cowoknya demen - ceweknya demen tapi malu - ceweknya sok sok menjauh - ada cowok yang sama yang ngedeketin si cewek - ada cewek kaya yang udah disiapin buat si cowok - dan keduanya bergulat untuk bersatu mboh piye carane.

Sejak tau drama Korea kayak gitu doang (awalnya), gue nggak mau lagi nyentuh drama Korea.
Nah..

Pada akhirnya, gue menemukan bahwa drama Korea tidak semuanya semenye itu.


1. RUNNING MAN
Ini bukan drama, sih. Tapi dari sinilah semua bermula.

Ceritanya gini. Waktu kuliah, gue banyak main sama Maya. Sering nginep di kontrakan dan kosnya. Dia ini update K-pop. Gue kenal Running Man dari dia. Akhirnya mulai deh nonton variety show Korea. Dan epik banget! Running Man itu super menghibur. Sampai sekarang masih ngikutin, dan kalau lagi bete bakal larinya ke Running Man, hehehe.

Beberapa episode terbaik mereka menurut gue: episode 2PM dan Big Bang, episode artis-artis yang sering akting galak atau jahat, episode Siwon Super Junior dan Jackie Chan, episode games dari fans seluruh dunia yang ada Lee Hongki dan Yonghwa, juga episode mereka ke Australia bareng Woo Bin dan Rain.

Masih banyak lagi sih yang seru. Tapi kalau kalian mau coba tonton, coba yang itu aja dulu. Ngakak.

Tapi semua itu gue nikmati sambil lalu aja. Nggak sampe demen banget.

Setelah itu, nggak pernah nontonin Korea-Koreaan. Sampai suatu saat...


2. DRAMA PERTAMA INAS: A GENTLEMEN'S DIGNITY
Menjelang kelulusan, Maya ngasih liat drama Korea berjudul A Gentlemen's Dignity. Bintang-bintang yang main bukan bintang besar yang gue kenal namanya kayak Woo-bin atau Min-ho, tapi Jang Dong-gun.

Yang ternyata bukan sembarang aktor.

Yang bikin tertarik adalah... yap! Ceritanya! Bukan cerita macam BBF. Ceritanya tentang empat sahabat yang masuk ke umur 40-an dengan masing-masing kisah cinta.

Cowok pertama demen flirting ke cewek padahal udah nikah. Kayaknya asal makhluk itu cewek maka pasti dia godain. Makanya sering konflik sama istrinya. Entah berapa kali itu istri minta cerai, eh tapi ending mereka sweeeet banget.

Cowok kedua ini playboy yang hobi tidur sama cewek. Saat dia menemukan kekasih tambatan hati, eh malah baru tahu kalau dia punya anak di luar nikah. Nah lho! Makin rumit karena waktu dia nemu anak itu, dia sedang menjalin komitmen dengan kekasihnya yang seorang guru etika. Wualah.

Cowok ketiga punya mimpi pengen menikah, tapi pacarnya nggak mau buru-buru berkomitmen dan cenderung nggak akrab sama bayi/anak. Sempet putus-nyambung. Sementara, cowok ini paling manly dan bijak diantara sahabat lainnya.

Cowok keempat sudah pernah menikah, tapi istrinya meninggal. Dia sebenernya suka sama adik cowok ketiga, tapi dia belum bisa move on dari almarhum istrinya. Dan, dia nggak berani ngelamar adik cowok ketiga itu.

Agak ribet? Hahaha. Tonton makanya :)

Asli deh, seru banget drama itu. Soundtrack-nya juga enak-enak:

https://www.youtube.com/watch?v=7Dq7ORIn53w&list=PL3F449BCE89BA0023

Setelah nonton itu, gue kesengsem sama Jang Dong-gun.

Dan yang namanya Inas nggak akan asal ngefans.

Dong-gun sangat berprestasi. Dia aktor kawakan yang "megang" banget di Korea. Bukan sembarang aktor. Kalo baca di Wikipedia, lo akan menemukan bahwa doi adalah one of the highest paid actor in Korea. Kecenya lagi, yang bikin dia jadi beloved star di Korea bukan karena proyek film atau dramanya, melainkan gentle dan kind image-nya.

Bahkan kalau lo mendarat di Korea lo udah bisa langsung liat wajahnya doi menyambut lo di bandara hahaha. Itu gue tau dari Maya, waktu doi ke Korea. Dia fotoin dan kirim ke gue via Twitter uuumumuuu :3

Kalau mau liat profil Jang, ke sini aja:

https://en.wikipedia.org/wiki/Jang_Dong-gun


3. MULAI MERAMBAH KE RANAH MUSIK KOREA: CNBLUE
Setelah gue lulus dan kerja di sebuah penerbit buku di Ciputat, gue masih sering main ke rumah Ameh (tante, dalam bahasa Arab) di Gading Serpong. Nah, suatu malam, Fiya, adik sepupu gue, memperlihatkan lagu Korea yang menurut dia enak. Yaitu ini:

https://www.youtube.com/watch?v=bNlHfWh3HRs

dan ini:

https://www.youtube.com/watch?v=j4ZcK3QiwsI

Fiya cerita, kalau kedua penyanyi lagu itu ada di band yang sama. Namanya CN Blue. Jujur, Fiya ini punya selera berkelas, coy. Doi ketat banget dalam hal apa pun; milih pakaian, sepatu, juga ketat dalam memuji. Kalau nggak bagus ya nggak akan dibilang bagus. Selektif, perfeksionis.

Karena suaranya syahdu nian, gue coba search band CN Blue ini. Eeeh ternyata... Lee Jong-hyun, salah satu pemain drama A Gentlemen's Dignity yang Maya tunjukkin ke gue dulu, ternyata dia salah satu member band (band ya, bukan boyband) CN Blue itu! Karena suara Jong-hyun yang super merdu, gue akhirnya coba dengerin lagu-lagu CN Blue.

Eh, malah kerasukan ampe sekarang :') Semua personelnya punya suara yang enak didenger, lagu-lagu mereka beat-nya juga enak.

Terutama banget yang gue suka ini:

https://www.youtube.com/watch?v=75KBwVtd_W0

Video klipnya keren. Suaranya Yong-hwa sama Jong-hyun sedaaaap. Suara enak Yong-hwa lainnya juga ada di lagu ini salah satunya:

https://www.youtube.com/watch?v=fPfOkWJBByU

Lagunya galau sih, tapi enak suaranya. Atau ini:

https://www.youtube.com/watch?v=rSYILvtW5eU

Gue mulai mengikuti K-pop sejak demen CN Blue. Sampe follow Twitter mereka, ngucapin birthday ke mereka, ngikutin Twitter fan base-nya, download video klipnya, download video manggung mereka, ngikutin mereka pas lagi ngisi di program-program TV kayak We Got Married, Running Man, Radio Star, nontonin drama yang mereka bintangi, dan lain-lain.

Dari CN Blue gue tahu drama Korea lainnya, Heartstrings dan Marry Him If You Dare. Keduanya dibintangi Yong-hwa, vokalis CN Blue. 

To be honest, Yong-hwa (atau agensinya) kayaknya nggak pinter milih drama. Kedua drama Yong-hwa itu nggak semenarik drama lain yang gue tonton. Jadi ya gue nonton cuma karena Yong-hwa main di situ.

Yang bikin gue demen Yong-hwa selain suaranya adalah karakter dia di balik panggung. Kocak, romantis, flow with the wind banget anaknya alias nyantaiiii banget. Padahal golongan darah A *nggak ada hubungannya, Nas* Playful banget lah anaknya. Nggak jaim dan sok kecakepan.

Karena ngikutin Yong-hwa, akhirnya nonton juga dia di We Got Married, sebuah program TV yang menyatukan dua artis, cowok dan cewek, sebagai pasangan yang seolah udah menikah. Yong-hwa dipasangin sama Seo-hyun, maknae (anggota paling muda) di Girls Generation.

Gue pernah denger lagu Girls Generation yang I Got a Boy sama Tell Me Your Wish dan gue sukaaaa banget! Setelah nonton Seo-hyun di We Got Married, gue pun mulai ngikutin Girls Generation lagi. Lagu mereka yang Catch Me If You Can itu petjah banget! Mereka sudah tumbuh dewasa!

Lagunya ini, nih:

https://www.youtube.com/watch?v=b09U0KLv6I4

Lalu..


4. NONTON DRAMA (dan film) LAGI, DEH


THE HEIRS - Karena ngikutin berita soal Yong-hwa, gue jadi tahu kalau ternyata awalnya Yonghwa-lah yang akan memerankan Choi Young-do di drama The Heirs. Terus gue sempet denger kalau Yonghwa nolak main di situ karena ketemunya ama Park Shin-ye lagi (setelah dua drama sebelumnya sama Shin-ye).

Jadilah gue penasaran kayak gimana drama The Heirs, karena yang main si Kim Woo-bin dan Lee Min-ho. Gue penasaran, kayak gimana aktingnya aktor ganteng yang dipuja-puja itu.

Setelah nonton, ya dramanya keren. Keren aja. Nggak istimewa. Udah.

Kemudian, gue fokus lagi sama CN Blue dan Running Man. Mulai cari deh episode Running Man yang ada CN Blue-nya.

Nah, ini soundtrack The Heirs yang dinyanyiin sama Lee Hong-ki, enaaaaak suaranya. Khas banget!

https://www.youtube.com/watch?v=Q-plgbne3cs


PINOCCHIO - Soal drama ini, gue udah tahu sebelumnya kalau Park Shin-ye main drama Pinocchio. Waktu dikasih tahu, gue juga cuma "Oh, ini yang main di The Heirs itu." Aya, temen kantor yang update K-pop (pengganti Maya) ngasih tahu kalau di drama Pinocchio itu ada aktor ganteng yang main, namanya Lee Jong-suk.

Lo tahu yang gue pikirkan ketika gue denger nama itu?

"Ya ampun, another Korean name. Bikin bingung deh nama-nama mereka itu. Lee Jong siapa, lah. Sung Cha siapalah, nggak jelas. Ribet. Ah udah lah, ngapain nonton."

Tapi waktu ada temen yang bilang, "Bagus itu, Nas. Tentang jurnalis, lho! Jurnalis itu ngidap sindrom Pinocchio, dia jurnalis yang nggak bisa bohong. Bayangin ada jurnalis yang nggak bisa bohong. Seru, kan?"

Karena penasaran.. oke baiklah.

Dan ternyata..

Wah, bukan seru lagi, sih. Seru banget! Banyak bit dan adegan maupun konflik yang cukup mewakili wajah dunia jurnalis. Jurnalis itu bisa sebiadab Song Cha-ok, bisa sejujur Ki Ha-myung. Dan daebak banget ngebayangin ada jurnalis yang nggak bisa bohong kayak Choi In-ha. Tiap berbohong atau mengingkari hati nuraninya, In-ha akan cegukan. Annoying banget dong ngeliat reporter cegukan waktu lagi ngasih laporan di televisi? Perjalanan In-ha jadi reporter dengan mengidap sindrom Pinocchio jelas nggak mudah.

Bayangin aja. Waktu itu lagi musim dingin. Salju-salju banyak turun dan membeku di sudut-sudut jalan. In-ha ditugaskan untuk meliput jalan-jalan yang penuh es. Saat meliput, cameraman bilang dia butuh merekam para pejalan kaki yang tergelincir. In-Ha tiba-tiba cegukan. Ia cegukan karena nggak bisa diem aja saat ngelihat orang jatuh. Ia akan cegukan kalau tidak menolong mereka, ia akan cegukan kalau tidak menuruti isi hatinya.

Cameraman jadi marah karena In-ha selalu nolongin orang-orang yang tergelincir jatuh di jalan. Cameraman jadi nggak dapet gambar, In-ha juga jadi nggak bisa ngasih laporan karena cegukan. Mereka pun balik ke kantor dengan tangan kosong.

Alhasil, In-ha dimarahin sama sunbae alias seniornya di kantor. Intinya, si senior ini bilang, "Kita merekam orang-orang yang tergelincir di es bukan karena sengaja, tapi justru itu untuk menunjukkan kepada pemerintah atau pihak berwenang bahwa mereka harus mengatasi es-es itu supaya tidak ada lagi warga yang tergelincir dan jatuh sakit!"

Setelah dimarahi habis-habisan, In-ha mengajukan diri untuk melakukan peliputan ulang. "Apakah kamu yakin bisa melakukannya?" tanya si sunbae. In-ha jawab, "Aku bisa melakukannya, karena sekarang aku mengerti bahwa niat kita merekam ini adalah untuk kebaikan."

Akhirnya In-ha melakukan liputan.

Masih banyak lagi adegan lain soal jurnalistik yang menurut gue menarik banget ditonton.

Terutama, liputan yang dilakukan oleh Song Cha-ok, dengan memfitnah seorang ketua tim pemadam kebakaran sebagai pembunuh yang menyebabkan kematian dua anggota pemadam kebakaran saat mereka sedang berusaha memadamkan api di sebuah gedung.

Karena fitnah itu, keluarga ketua tim pemadam kebakaran jadi bulan-bulanan warga (dan dunia). Karena putus asa, istri ketua tim itu mengajak anak bungsunya bunuh diri, meninggalkan anak sulungnya seorang diri. Si anak sulung tumbuh dengan dendam kesumat terhadap jurnalis Cha-ok.

Pada kenyataannya, anak bungsu itu berhasil selamat, sedangkan ibunya mati di jurang. Dialah reporter Ki Ha-myung, yang ironisnya dibesarkan oleh mantan suami Sung Cha-ok. And the other hit is? Sung Cha-ok adalah ibu In-Ha. Dan, Ki Ha-myung naksir In-ha. Pada akhirnya fakta juga terkuak bahwa gedung yang dulu dipadamkan oleh Ayah Ki Ha-myung itu sengaja dibakar, lalu ketua pemadam dikambinghitamkan, dan reporter Sung Cha-ok terlibat dalam kasus itu.

WOW. Aduh, keren deh pokoknya.

Sejak itu, gue yakin, nggak semua drama Korea seperti Boys Before Flowers.


HELLO, GHOST - Kalau ini bukan drama sih, tapi film. Termasuk film Korea yang keren banget! Ceritanya tentang seorang pria yang tinggal sendiri setelah ditinggal mati karena kecelakaan oleh seluruh keluarganya; kakek, ayah, kakak, dan ibunya. Cuma dia yang selamat dari kecelakaan itu.

Dia diduga punya gangguan jiwa setelah mengatakan bisa melihat hantu. Di akhir cerita, kita tahu bahwa hantu-hantu ini adalah keluarganya yang sudah mati.

Twist-nya dahsyat banget! Sepanjang film gue bertanya-tanya, ini kenapa gini? Kenapa gitu? Eh ternyata, kejawab di ending-nya. Keren banget! Nangis saking terharunya.


TWENTY
- film yang membuat gue sadar bahwa Jun-ho, Woo-bin, dan Ha-neul itu nggak jaim sama sekali. HAHAHA. Inti filmnya sih tentang keresahan anak muda di umur 20 tahunan, saat mereka harus mulai mengambil keputusan mau hidup seperti apa.


IT'S OKAY, IT'S LOVE - Ngikutin episode Running Man membuat gue sangat demen sama Giraffe alias Lee Kwang-soo. Ketololannya itu lho... bikin ngakak sampai lemes :')

Dia bener-bener obat kalau lagi bete, deh. Nah, waktu itu gue dikasih tahu Aya kalau Kwang-soo main di film It's Okay it's Love, memerankan tokoh seorang anak muda yang kena sindrom Tourette, dia akan ngomong kasar secara instan, tanpa bisa mengontrolnya. Gue liat episode satu dan ternyata menarik. Awalnya niat gue cuma ngeliat akting si Oppa doang, eh ternyata jadi ketagihan karena...

Drama ini berlatarkan dunia psikologis dan gangguan jiwa. Nggak cuma Kwang-soo yang punya sindrom kejiwaan, tapi semua pemain utama. Ji Hae-soo: nggak bisa berhubungan intim dengan lelaki sejak melihat ibunya berciuman dengan lelaki yang bukan ayahnya. Dia jadi susah berkomitmen sampai akhirnya putus hubungan.

Jang Jae-yeol, yang terlihat sempurna luar biasa, justru mengidap skizofrenia. Saat Hae-soo sudah membuka hati untuk Jae-yeol, yang tentu nggak mudah, eeeeh malah doinya ngidap skizo. Ini membuat Jae-yeol harus dirawat di tempat Hae-soo kerja.

Gilaaaaaaaaaaaaaaaaaa gimana perasaan looooo kalau lo bukan orang normal lalu ketemu sama orang yang lo kira sempurna dan ternyata dia...

Gitu, deh.

Seru banget! Terutama sih jadi dapat referensi soal kondisi kejiwaan manusia, juga disuguhi konflik yang oke punya.

Soundtrack-nya enak, dan yang terpenting: berbahasa Inggris!
Ini dia:

https://www.youtube.com/watch?v=v5ftuwWO8dI&list=PL9fa2uw2-PRp-fTkarYsgywbpLqKZm0Y2

Nah, dari drama inilah gue kenal sama D.O. alias Kyung-soo, salah satu main vocal di grup boyband EXO. Aktingnya jempol banget, harus gue akui. Dia memainkan peran sebagai halusinasi Ja-yeol.

Itu akhirnya membuat gue penasaran dengan EXO....


5. kok-jadi-gini-hidup-gue

EXO bukan boyband yang baru gue kenal. Udah sejak lama gue denger berita mereka konser di Indonesia, gue denger mereka mendobrak penjualan album di SM Entertainment, mereka ngasih warna musik yang baru, dan blablabla. Bahkan gue demen sama satu lagu mereka, Growl, yang super catchy di telinga. Nempel terus, dah. Tapi gue belum pernah kepoin mereka saat itu. Cukup tahu gitu aja.

Gue nggak pernah sreg sama lagu boyband Korea, kecuali Super Junior, itu pun nggak semua lagu gue suka sampai gue download segala.. nggak pernah!

Kenapa ya.. mungkin karena ini:

1. Secara visual, beberapa artis K-pop itu jelas tampan. Sisanya? Em sorry but.. make-up mirip cewek gitu apa bagusnya? Benci banget gue sama cowok yang pakai eye shadow dan temen-temennya. Kalian kan boys, jadilah boys. Manly. Belom lagi isu oplas yang marak banget di kalangan artis K-pop, semarak isu payudara plastik artis-artis Indonesia. Aduh, boyband is not my type.

2. Dari segi lagu, oke mungkin enak didenger. Tapi... MEREKA NGOMONG APA, SIH? Bahasanya nggak familiar sama sekali di telinga gue. Pronuncation -nya lebih susah dibanding lagu India. Jadi... I have no reasons to take a look at you, guys.
Sekali lagi, lingkungan itu ngasih pengaruh banget. Aya adalah pembawa virus itu. Dari dialah gue tahu lagu Call Me Baby. Masih biasa aja.

Aya selalu setia ngasih info terbaru tentang EXO. Tapi gue masih biasa aja.

Sampai akhirnya..

Mungkin karena gue demen D.O., Aya nyaranin gue nonton EXO's Next Door. Karena di sana D.O main jadi salah satu tokoh utama. Gue iyain aja. Iseng aja.

Pas udah nonton.. fokus gue teralih ke... Park Chan-yeol alias Chan-yeol. Dia main rapper di EXO, dan jadi pemeran utama di EXO's Next Door. Saat itulah, gue jatuh cinta pada pandangan pertama sama dia.

Akting Chan-yeol oke banget, karakter dia gue suka, semuanya deh, tatapan matanya, dandanan rambutnya. Cerita dramanya juga kocak, tentang seorang fans EXO yang nggak nyangka bahwa Chan, teman masa kecilnya, kini sudah menjadi Chanyeol EXO, seorang superstar, dan tinggal di depan rumahnya.

Setelah tahu gue demen Chan-yeol, Aya pun ngasih gue EXO's Showtime. Dari situ kita bisa lihat keseharian member EXO kayak apa, apa yang mereka lakuin kalau lagi di luar jam kerja, siapa yang in charge buat masak, bahkan sampai: gimana cara ngebedain member EXO yang saat itu masih utuh 12 orang?

Di situlah, gue mendem.

Gue mabuk.

Tiap malem nonton EXO's Showtime dan ngulangin semua episodenya sampai gue secara otomatis hapal semuanya.

Setelah nonton itu, jadilah gue ngikutin lagu-lagu EXO dan suara mereka asli enak-enak. Sampai sekarang gue masih nggak suka sama lagu Wolf dan Mama, dan lagu "mistis" mereka lainnya yang dulu ada.

Yang gue rekomendasikan adalah lagu-lagu ini:

https://www.youtube.com/watch?v=vdj6R-Etk3k
https://www.youtube.com/watch?v=-poEUTl0wHE
https://www.youtube.com/watch?v=wUguw6cJkjU
https://www.youtube.com/watch?v=I3dezFzsNss
https://www.youtube.com/watch?v=TI0DGvqKZTI

Nah, kalau yang gue demen banget banget banget, ya ini:
https://www.youtube.com/watch?v=YHbnP6W-SWU


Lagu Love Me Right ini nyeritain tentang seorang cowok yang lagi ngerayu cewek yang dia suka. Meski agak gombal, tapi melibatkan semesta saat merayu itu indah banget buat gue hahaha.

Tapi tetep, sukaaaa banget. Gue akui, kualitas suara dan dance mereka sangat keren.


BERAKHIR DI.. Chan-yeol.

Semua member EXO punya karakteristik beda-beda. Kris dengan dunia galaksinya, Baekhyun yang cerewetttttt, Chen yang makai akal dan realistis banget, D.O. dengan tatapan mautnya, Tao yang jago bela diri tapi manja, Lay si kalem tapi kocak, Luhan si mata rusa yang super menggemaskan, Sehun si maknae kurang ajar, Kai yang jadi dancing machine-nya EXO, Xiumin yang super dewasa dan paling kalem, dan Suho si pemimpin yang tak dianggap HAHAHAH.

Nah, dari semua member EXO, yang gue demen namanya Chanyeol. Sejak lihat akting dia di EXO's Next Door, gue... terkesima. Terhanyut. Terbawa arus rindu. Menepis jurang dan lika-liku terjal. Demi mencapaimu.

Apa, sih?

Setelah dikasih EXO's Showtime dari Aya itu, gue jadi kenal dia:

1. Chan-yeol itu salah satu beagle line alias anak-anak EXO yang hobi becanda, "pandai bicara" alias bawel. Ada Chan-yeol, Baek-hyun, dan Chen yang jadi anggota beagle line. Kayaknya gue emang cenderung demen ama yang hobi becanda sih, kayak Lee Hong-ki sama Yong-hwa.

2. Chan-yeol (dan D.O.) adalah anggota EXO yang suka masak dan bisa masak. Ngeliat cowok bisa masak itu... terenyuh, sodarah. Dari yang ngebersihin darah di daging, sampai tahu bumbu-bumbu masak, Chan-yeol (dan D.O.) ahlinya. Chen juga bisa, sih.

3. Chan-yeol akrab sama anak kecil. Ini gue tahu setelah nonton dia di The Return of Superman. Nah, acara TRoS ini pun gue awalnya nggak ngikutin. Secara random aja coba nonton edisi Triplet's House: Daehan, Minguk, Manse. Endingnya? Gue sekarang gengnya Minguk! Hahaha, dia kocak banget. Lihat video ini, deh. Ekspresi nyanyinya itu:

https://www.youtube.com/watch?v=HLMgAyuUmfM

Lucuuk!

Nah, Chan-yeol demen banget sama Twins, dua anak kembar yang juga main di TRoS. Waktu ngeliat dia cepet banget akrab sama dua bocah yang susah akrab selain sama ayahnya itu, gue jadi makin kesengsem. Chan-yeol mudah banget buat jadi temen baru mereka, bahkan untuk pertama kalinya Seojeon keluar dari rumah tanpa si Ayah, melainkan sama Chan-yeol. Mereka belanja buat makan pagi. Ngeliat Chanyeol akrab ama anak kecil gitu.. duh, makin seneng!

4. Suaranya dalem-dalem seksi gitu. Rendah. Seksi. Uuuh, demen deh pokoknya! Sama kayak Gamaliel Tapiheru umumuuuu :')

Masih sampai di situ perjalanan gue mengenal K-pop. Aya udah mulai nunjukin boyband lain, tapi udah, hati gue udah cukup keisi Chan-yeol aja. Itu udah banyak banget rasanya.

UPDATE:Ini solois/band/rapper/boyband Korea yang gue demen sampai sekarang:

1. CNBLUE
2. EXO
3. BTS
3. BIGBANG
4. Block B (terutama Zico dan Taeil)
5. Dean
6. Taeyeon
7. Girls Generation
8. IU
9. FTISLAND
10.Kyu-hyun

*

Gue, yang awalnya nggak demen K-pop, jadi suka. Tapi tetep, milih-milih.

Gue, yang awalnya menganggap mereka cowok dandan yang nggak manly, jadi tau bahwa nggak semua seperti itu, mereka tetep cowok manly yang jago masak dan ngurus anak.

Gue, yang awalnya benci sama lagu bahasa alien kayak gitu, jadi demen dan selalu cari tahu dulu arti lagunya. And it's as beautiful as Hindi.

Gue, yang awalnya bingung ngeliat orang bisa demen ama oppa-oppa, eh sekarang malah ngoleksi foto Chanyeol.

*SIGH*


Emang nggak bagus sih menilai seseorang sebelum kenal lebih dulu.
:)


Komentar

Postingan Populer