Langsung ke konten utama

Unggulan

[REVIEW BUKU] Ada Apa dengan Introver: Siapa, Mengapa, dan Bagaimana

Mungkin memang enggak ada yang namanya kebetulan, melainkan takdir.  Takdir untuk buku ini adalah, saya dapat masukan dari Mbak Lintor untuk menyusun buku tentang move on , kala itu kata move on sedang beken-bekennya, sekitar tahun 2014-2015? Iya sekitar segitu. Blio juga mengusulkan seorang psikolog bernama Pingkan Rumondor, yang dalam waktu dekat bakal mengisi seminar di Universitas Indonesia, untuk menulis buku soal move on  itu.  Proyek itu disambut hangat oleh mbak Pingkan. Dalam proses menulis dan mengedit naskah blio, saya pun mengunjungi tempat blio mengajar di Binus untuk ngobrol , hingga akhirnya dalam sebuah kunjungan, saya bertemu mbak Rani Agias Fitri . Di sana, lahirlah obrolan mengenai rencana penulisan buku blio mengenai introver, sebuah bidang yang menjadi kajian mbak Rani. Kebetulan saat itu, blio dan rekannya, Regi, tengah menyelesaikan proyek tugas akhir mengenai introver pula.  Pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu kali ya peribahasanya. Saya pun usu...

mimpi?

"sekarang zamannya udah beda. kita kudu bisa punya mimpi, mimpi untuk berwirausaha. zaman sudah sangat berkembang dengan inovasi-inovasi. jangan sampai kita kalah sama pekerja asing."

"...."

"adekmu punya mimpi untuk jadi menteri kesehatan. oh, sebelum itu, dia punya mimpi untuk jadi distributor obat."

"..."

"mimpimu apa?"


mimpiku?

seketika kosong. kugigiti bibirku.

mimpi? aku punya banyak mimpi. mimpi-mimpiku sendiri. tanpa campur tangan orang lain, bahkan tanpa campur tangan "hasrat mendapat penghasilan."

mimpiku?

aku pingin mewujudkan Bongkar!, koran antikorupsi yang idenya pernah digodok bersama tita, vivi, dan shandy.

aku pingin membuka sebuah Taman Pendidikan al-Qur'an, atau TPQ, bagi anak-anak yang tidak mampu tapi punya niat belajar mengaji. aku pingin juga ngajarin mereka baca tulis. aku juga pingin di TPQ itu nanti ada taman bacanya. aku pingin mereka juga punya passion sejak kecil, dirahkan buat jadi individu-individu yang nggak rusak. sesimpel itu.

aku pingin bikin media muslim yang "bener", yang niatnya emang fokus buat ngembangin ketaatan beribadah dan pola pikir positif orang muslim biar nggak gampang ketampar arus informasi kayak sekarang. 

aku pingin ke aceh dan papua.

aku pingin hidup di desa, bareng ayah sama mama.

bahkan, 

aku pingin ngedekor rumahku sendiri.




kalau aku diminta bermimpi dengan uang..
maaf, 

ternyata mimpiku terlalu sederhana.

Komentar

Postingan Populer