: karena Lailatul Qadr juga pintu menuju Halal
|
weheartit |
Dear Ukhti,
mari masukkan Mengejar Lailatul Qadr ke agendamu, karena kalau kamu berhasil
mendapatkannya, maka insya Allah Mengejar Halal pun jadi dimudahkan, aamiin.
Sebagai opening, mungkin kita sudah tahu bahwa Lailatul Qadr adalah malam kemuliaan. Kenapa mulia? Karena pada malam
itulah Al-Qur’an diturunkan kepada Baginda Rasulullah saw. Menurut Tafsir Ibnu
Katsir, Lailatul Qadr adalah malam penuh berkah di antara malam-malam bulan
Ramadhan. Malam ini bahkan lebih baik dari seribu bulan.
And guess
what, nilai ibadah pada malam kemuliaan itu sama dengan nilai ibadah selama
seribu bulan! Abu Hurairah ra. bBerkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa
(bangun) beribadah) pada (malam kemuliaan) karena iman dan mengharap pahala dan
Allah, maka dia diampunkan dosanya yang telah lalu.” (H.R. Al-Bukhari, Muslim).
Masa nggak
mau diampuni dosanya yang telah lalu? ;)
Yang lebih
menyentuh adalah… bahwa pada malam itu, para malaikat turun membawa rahmat dan
berkah, kepada orang yang membaca Al-Qur’an, kepada orang yang mengelilingi
tempat dzikir, serta meletakkan sayap-sayap mereka pada orang yang menuntut
illmu, sebagai penghormatan.
Subhanallaah,
begitu cintanya malaikat pada kita yang menuntut ilmu dan beribadah. Sungguh,
ini indah sekali.
Ada banyak
hadist yang menyebutkan soal kapan sebenarnya malam Lailatul Qadr itu. Di satu
hadist disebutkan, malam Lailatul Qadr ada pada malam kedua puluh tujuh, atau
kedua puluh sembilan. Malaikat turun bagai butir pasir pada malam itu (hadist
riwayat Abu Daud Ath-Thayalisi).
Di hadist
lain disebutkan, Lailatul Qadr terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadhan,
pada malam-malam ganjilnya, yaitu kesembilan, ketujuh, kelima, ketiga, atau
pada akhir malam.
Dalam hadist
riwayat Ahmad, dikatakan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam kedua puluh
empat.
Pendapat yang
paling jelas dan paling terkenal adalah hadist yang diriwayatkan Muslim, bahwa
Lailatul Qadr ada pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, yaitu malam kesembilan,
malam ketujuh, dan malam kelima.
Ada pendapat
lain juga yang mengatakan, malam Lailatul Qadr ada pada sepuluh malam pertama
dan sepuluh malam terakhir. Ini yang saya pilih, gampangnya aja, pukul rata: perkuat ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Jadi geng,
janganlah salah fokus main ke mall dan berburu baju lebaran di butik. Justru di
sepuluh malam terakhir ini, sibuk-sibuklah perbanyak ibadah. Siapa tahu kita
cukup beruntung diberkahi mendapati Lailatul Qadr hingga ibadah kita
dilipatgandakan dan urusan kita dipermudah Allah.
Namun,
karena tak pastinya kapan malam Lailatul Qadr terjadi, sebagian kelomook Syi’ah
menganggap Lailatul Qadr sudah ditiadakan, atas dasar hadist yang berbunyi, “Maka
Kami angkat (ditiadakan) dan semoga hal itu akan menjadi lebih baik bagi
kalian.”
Padahal,
maksud dari “diangkat” di sini adalah mengangkat atau meniadakan pengetahuan
tentang waktu pastinya Lailatul Qadr. Kenapa diangkat? Sebagian ulama
mengatakan bahwa diangkatnya pengetahuan atas kapan waktu Lailatul Qadr itu
supaya kita tidak hanya ibadah pada malam itu saja. Tapi juga malam-malam lain.
Sungguh hikmah yang luar biasa.
Kalau kita tahu kapan Lailatul Qadr itu,
barangkali kita hanya jor-joran di malam itu saja, lalu melupakan malam lain.
Pemahaman
Syi’ah itu bisa ditangkis dengan hadist lain, bahwa Lailatul Qadr terdapat pada
SETIAP bulan Ramadhan, diriwayatkan oleh Abu Daud. Ibnu Mas’ud dan ulama lain
juga berpendapat Lailatul Qadr ada pada sepanjang tahun, walau Nabi sudah tiada
sekalipun.
Tapi,
untung Nabi sayang sama kita. Diberilah kamu beberapa tanda Lailatul Qadr, yaitu
malam itu bersih, terang, tenang, sunyi, tidak dingin dan tidak panas. Di antara
Lailatul Qadr adalah, matahari pagi hari keluar dengan sempurna dan tidak ada
pada matahari itu sinar matahari yang mirip bulan purnama. Disebutkan pada
riwayat lain: pada pagi harinya, matahari berwarna merah dan bersinar lemah.
Ciri-ciri
terakhir ini sudah terjadi guys, menurutku. Mungkin dua hari yang lalu, aku
lihat matahari terasa kemerahan. Sinarnya juga tidak secetar biasanya. Serius. Wallahua’lam.
NAH,
Apa yang
perlu dilakukan untuk menjemput kemuliaan Lailatul Qadr?
1. Optimalkan ibadah dan kurangi
aktivitas duniawi, kurangi dosa, tahan-tahan diri dari aktivitas dosa. Bahkan
Nabi pun pada sepuluh malam terakhir Ramadhan selalu menghidupkan ibadah malam,
membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh ibadah, hingga tidak menggauli
istri-istrinya. Ujian untuk kita nih, yang memilih bersibuk ria belanja buat
hari Raya, huhu. Bukan tidak boleh sih, tapi asal nggak berlebihan sampai ibadah
berkurang dan malah melakukan dosa, hehe.
2. Beritikaf, sebagaimana Nabi
beritikaf selama sepuluh hari terakhir Ramadhan.
3. Perbanyak shalat malam. Tambahlah
tahajud walau kamu sudah Tarawih. Nggak ada ruginya, malam itu jitu untuk
menghidupkan semangat ibadah malammu dan meraih Lailatul Qadr. Hadist yang
diriwayatkan Bukhari dan Muslim berbunyi, “Barangsiapa melaukan shalat pada
malam kemuliaan dengan keimanan dan niat meraih pahala, maka akan diampuni
dosanya yang telah berlalu.” Aaamiin.
4. Perbanyak doa. Diantara doa yang
disunahkan adalah doa yang diriwayatkan Aisyah ra., berbunyi, “Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan mencintai ampunan, maka ampunilah aku.” Atau
dalam bahasa Arabnya, “Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa, fa’ fu ’annii.”
5. Jauhi bid’ah, yaitu aktivitas yang
bukan ibadah.
6. Tidak makan hingga kekenyangan,
sehingga kamu bisa bangun malam lebih disiplin dan siap beribadah.
7. Bersihkan hati dari syahwat, dorongan-dorongan
yang bisa merusak konsentrasi ibadahmu, termasuk marah-marah. Huhuhu.
Itu dia. Selamat
mencoba!
P.S.: saya mengutip dan menjadikan buku-buku
ini sebagai referensi: Tafsir Juz ‘Amma Ibnu Katsir dan Kumpulan Khotbah dan
Kultum Terbaik dari Fakhruddin Nursyam, Lc.
Soal buku
kedua itu: sebenernya saya nggak mengistimewakan buku khotbah, karena menurut
saya kontennya gitu-gitu aja. Tapi buku khotbah satu ini bagus banget. Ayah pandai
mengoleksi buku khotbah, termasuk favorit saya adalah khotbah Nabi dan khotbah
dari Masjidil Haram.
Komentar
Posting Komentar