Langsung ke konten utama

Unggulan

CATATAN EMPAT TAHUN PERNIKAHAN: "Aku Benar pun Tetap Salah"

Bulan Juni lalu, menjelang ulang tahun pernikahan kami, di tengah momen berbalas chat dengan suami, aku baru menyadari sesuatu. "YANG! Kita tuh udah empat tahun nikah, lho. Kirain baru tiga tahun." Aku punya patokan khusus untuk memudahkan menghitung pernikahan kami. Tahun pertama menikah itu memorable karena aku harus operasi pengangkatan miom. Yes, halo sobat SC. Sayatan lukaku tentu enggak ada apa-apanya dibanding kalian, tapi sama-sama berbekas dan sering gatel atau nyeri kalau kecapekan. Tos. Sisanya maka tinggal ditambah usia Rawi, yang lahir di tahun kedua pernikahan kami.  Ada yang bilang, pernikahan itu yang penting komunikasi. Yes, penting banget memang. Seratus persen aktivitas pernikahan itu sangat terkait dengan komunikasi. Kran kamar mandi rusak, ngomong. Perlu belanja ini itu, ngomong. Pengen gantian momong anak, ngomong. Semua kesepakatan dalam rumah tangga, tentang ke mana anak akan disekolahkan, tentang bagaimana mendidik anak sesuai usianya, tentang mainan...

adalah Munir, seorang jihadis




adalah munir,
mulutnya diancam
langkahnya ditahan
nyawanya dihilangkan

adalah munir,
kawannya bilang ia pun bukan mutlak pemberani
tapi mutlak pegang tekad
mutlak piawai
mutlak kaya ide
mutlak spartan

tak peduli tubuhnya ringkih,
dia cambuk sukmanya,
melawan empat monster super seram
pada muka monster-monster itu tertulis nama mereka,
Kekerasan, Ketidakadilan,
Keserakahan, Kebencian.

adalah munir,
yang gentar tapi melawan
tanpa senapan, lencana, pangkat, pasukan
tak mudah benar buat rekrut kawan
siapa mau menawar nasib?
siapa sudi mengantar nyawa?
cuma beberapa,
dan satu dua dari beberapa itu pun,
ada pula berakhir dengan gorokan di leher
lalu dihempas ke dasar sumur

adalah munir,
entah apa di kepalanya
adalah munir,
kuda yang dilumpuhkan
adalah munir,
mati bukan menebus nasib si Lemah,
si Takut, si Hina, si Butuh
adalah munir,
satu-satunya
adalah munir,
perisai sementara
adalah munir,
hilang selamanya
adalah munir,
si anu mungkin pembunuhnya
adalah munir,
kematiannya jadi tanda tanya
dan luka
dan amarah
dan gentar
dan perih
dan cerita tanpa jeda

adalah munir,
seorang jihadis


*sedikit mengutip tulisan GM dan BW dalam buku Munir: Sebuah Kitab Melawan Lupa*

Komentar

Postingan Populer