Langsung ke konten utama

Unggulan

Dear, Rawi (5)

Halo, Raw. Ada banyak yang ingin Uma sampaikan, sebagai pesan yang bisa kamu baca saat kamu bisa mengakses internet. Tapi waktu menulis semakin sedikit.  Uma masih ngos-ngosan membagi waktu antara menemani kamu bermain, memikirkan dan menyiapkan makananmu, atau singkatnya mengurusmu selama 24 jam. Kemudian masih harus mengurus rumah, mengurus urusan Jidah dan Jid saat kita di Semarang, dan lain-lainnya. Lalu yang tak kalah penting: bekerja. Uma sangat menikmati semuanya, Raw. Tapi ya itu, jadinya waktu untuk menulis seperti ini jadi semakin sedikit.  Saat Uma menulis ini, kita sedang ada di Semarang. Kita menghabiskan, mungkin 2 minggu di sini. Rawi semakin bonding sama Jid. Bahkan kalau ditanya, "Rawi anaknya siapa?", kamu akan menjawab, "Jid." Hahaha, mungkin Rawi segitu senangnya dengan Jid karena Jid suka bermain dengan Rawi, bukan hanya sekadar mengawasi Rawi bermain. Jidah juga sama.  Raw, ada satu hal yang terus mengganjal di pikiran Uma. Ya bukan cuma satu, ...

keRANDOMan hari ini, 10 dzulhijjah

Apa yang akan kamu lakukan jika laki-laki yang MASIH kamu cintai kini sudah beranjak mencintai perempuan lain setelahmu, sementara kamu masih belum menentukan langkahmu sendiri?

Petualanganku akhirnya berakhir. Aku menyerah pada kekakuan hatinya, keegoisannya yang begitu besar. Dia toh sudah tak ada di sisi. Tak akan ada lagi. Membuka lembar baru mungkin gampang diucapkan, tapi.. saat ini aku berubah. Aku adalah pemilih yg sangat pemilih. *apacoba*

Well. Lupakan. #skip

Hari ini bener-bener random deh. Dimulai dari pagi-pagi gue post di Facebook, status seperti ini:

"Selamat Idul Adha, selamat ulang tahun utk saya :) semoga Allah merahmati kita dg kelapangan dada seperti Nabi Ibrahim dan Ismail, amin"

Gue juga nge-tweet di Twitter, seperti ini:
"10 dzulhijjah: selamat idul adha dan selamat ulang tahun buat saya :)"

Langsung diLIKE dan dapat comment dari teman, serta doa juga. Bejibun pula tweet dari teman-teman yang mengucapkan banyak doa, pengharapan. Tanpa gue sadari efek ke depannya, muncul makin banyak tweet. Beberapa dari mereka yang sadar kalau ini bukan hari ulang tahun gue, salah satunya Pasca, nge-tweet:

"ketoke iki rak ultahmu deh nas"

Gue pun mulai belingsatan. Akhirnya bagi mereka yg bertanya, -ya, hanya bagi mereka yg bertanya- gue bilang,"Iya, ultah gue emang 10 Dzulhijjah, menurut kalender Hijriyah."

Pas gue jelasin itu ke senior yg juga merupakan calon ketua I'm Kom, si senior cuma bilang, "ow.. hahaha", trus ngucapin selamat idul adha.

But honestly, gue nggak bohong, dan nggak menipu. Lo bakal ngelakuin hal yg sama kalau lo muslim yg ngerti kalender Hijriyah, lahir di hari besar umat Islam, which is Idul Adha. Lo akan seneng karena dalam setahun lo bakal dua kali ulang tahun: menurut kalender Masehi, dan kalender Hijriyah.

*UHUK*

Oke, gue bener-bener minta maaf untuk pihak yang merasa ini mekso banget, kayak tweet-nya si Tiar, yg kurang lebih kayak gini:

"Walaupun si @inasshaby agak mekso, tapi tetep happy birthday buat kamu, ya:) "

alhamdulillahnya mereka yg udah tahu kegeblekan gue tetep aja ngucapin dengn sukacita. Asyiiiik ulang tahun dua kali! *khukhukhu*tawasetan* Terima kasih doa-doanya, anyway :)

Apalagi, ya?

Oh. Besok UTS. 

Iya. U T S. Gue belom siap, honestly, tapi dosen nggak bakal peduli itu. Jadi? Hadapi aja, lah! *songong

Baik. Sebelum saya akhiri, mari kita mengheningkan cipta untuk UTS besok. Hening cipta, mulai!

Komentar

Postingan Populer