Langsung ke konten utama

Unggulan

CATATAN EMPAT TAHUN PERNIKAHAN: "Aku Benar pun Tetap Salah"

Bulan Juni lalu, menjelang ulang tahun pernikahan kami, di tengah momen berbalas chat dengan suami, aku baru menyadari sesuatu. "YANG! Kita tuh udah empat tahun nikah, lho. Kirain baru tiga tahun." Aku punya patokan khusus untuk memudahkan menghitung pernikahan kami. Tahun pertama menikah itu memorable karena aku harus operasi pengangkatan miom. Yes, halo sobat SC. Sayatan lukaku tentu enggak ada apa-apanya dibanding kalian, tapi sama-sama berbekas dan sering gatel atau nyeri kalau kecapekan. Tos. Sisanya maka tinggal ditambah usia Rawi, yang lahir di tahun kedua pernikahan kami.  Ada yang bilang, pernikahan itu yang penting komunikasi. Yes, penting banget memang. Seratus persen aktivitas pernikahan itu sangat terkait dengan komunikasi. Kran kamar mandi rusak, ngomong. Perlu belanja ini itu, ngomong. Pengen gantian momong anak, ngomong. Semua kesepakatan dalam rumah tangga, tentang ke mana anak akan disekolahkan, tentang bagaimana mendidik anak sesuai usianya, tentang mainan...

keRANDOMan hari ini, 10 dzulhijjah

Apa yang akan kamu lakukan jika laki-laki yang MASIH kamu cintai kini sudah beranjak mencintai perempuan lain setelahmu, sementara kamu masih belum menentukan langkahmu sendiri?

Petualanganku akhirnya berakhir. Aku menyerah pada kekakuan hatinya, keegoisannya yang begitu besar. Dia toh sudah tak ada di sisi. Tak akan ada lagi. Membuka lembar baru mungkin gampang diucapkan, tapi.. saat ini aku berubah. Aku adalah pemilih yg sangat pemilih. *apacoba*

Well. Lupakan. #skip

Hari ini bener-bener random deh. Dimulai dari pagi-pagi gue post di Facebook, status seperti ini:

"Selamat Idul Adha, selamat ulang tahun utk saya :) semoga Allah merahmati kita dg kelapangan dada seperti Nabi Ibrahim dan Ismail, amin"

Gue juga nge-tweet di Twitter, seperti ini:
"10 dzulhijjah: selamat idul adha dan selamat ulang tahun buat saya :)"

Langsung diLIKE dan dapat comment dari teman, serta doa juga. Bejibun pula tweet dari teman-teman yang mengucapkan banyak doa, pengharapan. Tanpa gue sadari efek ke depannya, muncul makin banyak tweet. Beberapa dari mereka yang sadar kalau ini bukan hari ulang tahun gue, salah satunya Pasca, nge-tweet:

"ketoke iki rak ultahmu deh nas"

Gue pun mulai belingsatan. Akhirnya bagi mereka yg bertanya, -ya, hanya bagi mereka yg bertanya- gue bilang,"Iya, ultah gue emang 10 Dzulhijjah, menurut kalender Hijriyah."

Pas gue jelasin itu ke senior yg juga merupakan calon ketua I'm Kom, si senior cuma bilang, "ow.. hahaha", trus ngucapin selamat idul adha.

But honestly, gue nggak bohong, dan nggak menipu. Lo bakal ngelakuin hal yg sama kalau lo muslim yg ngerti kalender Hijriyah, lahir di hari besar umat Islam, which is Idul Adha. Lo akan seneng karena dalam setahun lo bakal dua kali ulang tahun: menurut kalender Masehi, dan kalender Hijriyah.

*UHUK*

Oke, gue bener-bener minta maaf untuk pihak yang merasa ini mekso banget, kayak tweet-nya si Tiar, yg kurang lebih kayak gini:

"Walaupun si @inasshaby agak mekso, tapi tetep happy birthday buat kamu, ya:) "

alhamdulillahnya mereka yg udah tahu kegeblekan gue tetep aja ngucapin dengn sukacita. Asyiiiik ulang tahun dua kali! *khukhukhu*tawasetan* Terima kasih doa-doanya, anyway :)

Apalagi, ya?

Oh. Besok UTS. 

Iya. U T S. Gue belom siap, honestly, tapi dosen nggak bakal peduli itu. Jadi? Hadapi aja, lah! *songong

Baik. Sebelum saya akhiri, mari kita mengheningkan cipta untuk UTS besok. Hening cipta, mulai!

Komentar

Postingan Populer