Langsung ke konten utama

Unggulan

CATATAN EMPAT TAHUN PERNIKAHAN: "Aku Benar pun Tetap Salah"

Bulan Juni lalu, menjelang ulang tahun pernikahan kami, di tengah momen berbalas chat dengan suami, aku baru menyadari sesuatu. "YANG! Kita tuh udah empat tahun nikah, lho. Kirain baru tiga tahun." Aku punya patokan khusus untuk memudahkan menghitung pernikahan kami. Tahun pertama menikah itu memorable karena aku harus operasi pengangkatan miom. Yes, halo sobat SC. Sayatan lukaku tentu enggak ada apa-apanya dibanding kalian, tapi sama-sama berbekas dan sering gatel atau nyeri kalau kecapekan. Tos. Sisanya maka tinggal ditambah usia Rawi, yang lahir di tahun kedua pernikahan kami.  Ada yang bilang, pernikahan itu yang penting komunikasi. Yes, penting banget memang. Seratus persen aktivitas pernikahan itu sangat terkait dengan komunikasi. Kran kamar mandi rusak, ngomong. Perlu belanja ini itu, ngomong. Pengen gantian momong anak, ngomong. Semua kesepakatan dalam rumah tangga, tentang ke mana anak akan disekolahkan, tentang bagaimana mendidik anak sesuai usianya, tentang mainan...

Menjadi Toleran

"Nas, kenapa sih kamu banyak milih ayat atau hadis yang toleran? Beragama kok pilih mudahnya aja? Kayaknya kamu terlalu toleran."
Pernah ditanyain gini? Pernah.

Jawabnya?

"Kamu mainnya kurang jauh, Mas. Menjadi toleran tidak selalu mudah. Saya harus terbuka dengan pertanyaan teman-teman yang beda keyakinan, harus memaksakan diri belajar hal hal simpel seperti 'kenapa babi itu haram', padahal di hati mah kita terima-terima aja dilarang makan babi :p

Kudu belajar lagi jihad itu sebenarnya apa, dan kenapa banyak orang Islam jadi teroris. Apa pula itu Jaringan Islam Liberal. Kenapa FPI keliatannya galak dan brutal.

Saya harus hati-hati bicara agar tak menyinggung mereka, harus pikir-pikir sebelum menanggapi perkara agama saya. Kadang, menjadi toleran nggak semudah saya bicara tentang babi dan jihad kepada Mas. Mereka masih bingung kenapa Islam pakai konsep ta'aruf, dan itu jadi bahan belajar saya untuk bisa jawab pertanyaan mereka.

Banyak hal baru yang mereka perlu tahu, banyak hal baru yang saya juga pelajari pelan-pelan. Sungguh itu nggak semudah saya ngomongin Islam sama Mas."

Ya ini menurut saya aja, sih.

Komentar

Postingan Populer