Langsung ke konten utama

Unggulan

[REVIEW BUKU] Ada Apa dengan Introver: Siapa, Mengapa, dan Bagaimana

Mungkin memang enggak ada yang namanya kebetulan, melainkan takdir.  Takdir untuk buku ini adalah, saya dapat masukan dari Mbak Lintor untuk menyusun buku tentang move on , kala itu kata move on sedang beken-bekennya, sekitar tahun 2014-2015? Iya sekitar segitu. Blio juga mengusulkan seorang psikolog bernama Pingkan Rumondor, yang dalam waktu dekat bakal mengisi seminar di Universitas Indonesia, untuk menulis buku soal move on  itu.  Proyek itu disambut hangat oleh mbak Pingkan. Dalam proses menulis dan mengedit naskah blio, saya pun mengunjungi tempat blio mengajar di Binus untuk ngobrol , hingga akhirnya dalam sebuah kunjungan, saya bertemu mbak Rani Agias Fitri . Di sana, lahirlah obrolan mengenai rencana penulisan buku blio mengenai introver, sebuah bidang yang menjadi kajian mbak Rani. Kebetulan saat itu, blio dan rekannya, Regi, tengah menyelesaikan proyek tugas akhir mengenai introver pula.  Pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu kali ya peribahasanya. Saya pun usu...

#BukaBuku Sarjana, lalu apa?

Kecuali orang dalam, maka masyarakat umum hampir-hampir tak mengetahui apa yang terjadi dalam dunia kesarjanaan kita. Presiden Soeharto telah melihat arti kaum sarjana. Terbukti dengan pengangkatan banyak ahli bidang masing-masing pada pos-pos pimpinan penting di berbagai lembaga negara kita.

Empasan ilmu pada masyarakat harus dapat lebih dirasakan daripada selama ini. Para sarjana harus lebih banyak ikut aktif dalam segala kegiatan mengenai nasib dan hari depan rakyat kita. Dunia sarjana kita berkewajiban untuk menghapus semua sikap irasional dari tiap jengkal tanah Indonesia ini. 

–Mochtar Lubis 
(Dunia Kesarjanaan Kita, dalam Tajuk-Tajuk Harian Mochtar Lubis di Harian Indonesia Seri 2)


Komentar

Postingan Populer