Langsung ke konten utama

Unggulan

[REVIEW BUKU] Ada Apa dengan Introver: Siapa, Mengapa, dan Bagaimana

Mungkin memang enggak ada yang namanya kebetulan, melainkan takdir.  Takdir untuk buku ini adalah, saya dapat masukan dari Mbak Lintor untuk menyusun buku tentang move on , kala itu kata move on sedang beken-bekennya, sekitar tahun 2014-2015? Iya sekitar segitu. Blio juga mengusulkan seorang psikolog bernama Pingkan Rumondor, yang dalam waktu dekat bakal mengisi seminar di Universitas Indonesia, untuk menulis buku soal move on  itu.  Proyek itu disambut hangat oleh mbak Pingkan. Dalam proses menulis dan mengedit naskah blio, saya pun mengunjungi tempat blio mengajar di Binus untuk ngobrol , hingga akhirnya dalam sebuah kunjungan, saya bertemu mbak Rani Agias Fitri . Di sana, lahirlah obrolan mengenai rencana penulisan buku blio mengenai introver, sebuah bidang yang menjadi kajian mbak Rani. Kebetulan saat itu, blio dan rekannya, Regi, tengah menyelesaikan proyek tugas akhir mengenai introver pula.  Pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu kali ya peribahasanya. Saya pun usu...

Emotional Scene


kamu tidak lagi hitam atau putih
kamu kini abu abu

kamu hangat,
tapi samar

kamu ada,
tapi tak terasa

kamu harusnya memberi rona,
tapi seolah tanpa daya

kamu dicipta dan berharga,
tapi tak bernyali untuk nampak

kemana kau?
dulu kau mendobrak dan menggebukan semua rasa
dulu jejali mulu otak dan hati hingga mabuk kepayang
dulu rangkaikan kenangan dahsyat tiada dua dengan luwesnya

kemana kau?
kini tidak lagi sama
tidak memaksa atau menghantam
tidak mampu menjangkau otak apalagi hatiku setitikpun
tidak berjejak,
bahkan tak menyentuh sama sekali
tak mengelus sekalipun
tak memberi kisah apapun

ada apa dengan kau?
apa kau takut disakiti lagi?
takut disiakan lagi?
takut diduakan?
takut tak mendapat yang sama?
takut diperlakukan beda?
ataukah semacam.. trauma?

kemana kau?
hatiku rindu masa itu
nurani mendamba jerit manja dan puisi mesra

namun otakku mengingkarinya
memilih diam,
menunggu dan menerima

mengapa dulu begitu mudah,
dan kini begitu susah?

dimana kau... cinta?
tak bisakah kau mampir
dan menjawab kegelisahanku,
barang satu dua detik?

Komentar

Postingan Populer